Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bacapres dan Bacawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat menghadiri jalan sehat sarungan di Jember, Jawa Timur. (IDN Times/dok. Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Al-Habsyi mengaku heran dengan hasil survei yang menyebutkan bahwa elektabilitas bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) berada di urutan terakhir di antara pasangan lainnya.

"Di survei jelek semua tetapi di jalanan banyak massanya (Anies-Imin). Itu yang gak jelas, yang bener yang mana juga saya nggak tahu," kata Aboe Bakar, usai menghadiri diskusi yang digelar di Jakarta Selatan, dikutip dari ANTARA, Minggu (29/10/2023).

Dia mengatakan bahwa Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar merupakan bakal pasangan capres-cawapres yang paling siap, meskipun awalnya dianggap sebelah mata oleh beberapa pihak.
 
"Seakan-akan paslon ini nggak akan masuk, ternyata masuk gelombang pertama, daftar pertama, betapa siapnya si paslon," ujar Aboe Bakar.

 

1. Alasan Anies-Cak Imin jelek di survei, namun punya massa banyak

Bacawapres Muhaimin Iskandar berkunjung ke rumah Bacapres Anies Baswedan di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (27/9/2023). (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Pendiri Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan bahwa PKS merupakan tulang punggung kubu Anies-Imin dalam mendulang suara.
 
"Semua kandidat kalau ada PKS pasti ramai (massanya) karena kemampuan mobilisasi dan militansi PKS luar biasa," kata Qodari.

Ia menyatakan itulah alasan mengapa massa Anies-Imin tampak banyak di lapangan, meskipun hasil survei elektabilitas Anies Baswedan paling rendah di antara Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

2. Elektabilitas Anies selalu paling buncit di antara Ganjar dan Prabowo

Editorial Team

Tonton lebih seru di