Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden PKS Ahmad Syaikhu. (youtube.com/CSIS Indonesia)

Jakarta, IDN Times - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu, dengan tegas menolak rencana kenaikan harga BBM bersubsidi oleh pemerintah.

"Menurut pandangan kami di PKS, kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi tidak tepat untuk diambil. Kebijakan tersebut menunjukkan bahwa pemerintah tidak berempati dengan kondisi masyarakat yang masih dalam kesulitan ekonomi pasca pandemik," kata Ahmad Syaikhu, saat menyampaikan surat terbuka presiden PKS kepada presiden Jokowi secara daring pada Kamis (1/9/2022) malam.

Kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi dinilai oleh presiden PKS juga berbarengan dengan krisis pangan. Sejumlah harga sembako meningkat tajam.

"Apalagi nanti BBM bersubsidi BBM dinaikkan, harga (bahan pangan pokok) akan semakin tidak terkendali," ujarnya.

Ahmad Syaikhu meminta agar presiden Jokowi juga tidak menutup mata atas kondisi rakyat yang sudah terpukul pandemik selama kurang lebih 2 tahun. Ekonomi rakyat tertatih-tatih untuk bangkit.

"Beberapa waktu yang lalu terpukul karena harga minyak goreng. Belum selesai harga minyak goreng melonjak, harta telur ikut meroket," ujar Ahmad Syaikhu.

Editorial Team