Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid, menolak rencana pemerintah Indonesia menjadikan tokoh Turki, Mustafa Kemal Ataturk, menjadi salah satu nama jalan di Jakarta. Sebelumnya disebutkan, tujuan pemberian nama itu untuk menjaga hubungan bilateral antara Indonesia dan Turki.
Sebab, Turki sudah mengubah nama jalan di depan KBRI Ankara menjadi Ahmet Soekarno. Hidayat meminta kepada Indonesia untuk menggunakan tokoh Turki lain sebagai salah satu nama jalan di Indonesia, selain Ataturk.
“Yaitu nama-nama tokoh Turki yang tidak kontroversial dan yang bisa hadirkan penguatan hubungan, karena nama-nama itu begitu harum diterima masyarakat luas di Indonesia, seperti Sultan Muhammad al Fatih atau tokoh Sufi Jalaludin ar Rumi,” ujar Hidayat dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/10/2021).