Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohammad pada Selasa malam (11/2) memberikan penghargaan antikorupsi kepada penyidik senior Novel Baswedan. Penghargaan itu diberikan bertepatan dengan peluncuran Yayasan Perdana International Anti-Corruption Champion (PIACCF), organisasi yang bertujuan melindungi para aparatur yang tugasnya memberantas korupsi.
Risiko tinggi yang dihadapi oleh mereka yang berada di garda terdepan memberantas rasuah menjadi pertimbangan Negeri Jiran membuat yayasan itu. Dalam keterangan tertulisnya, Novel mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Malaysia yang memberinya penghargaan tersebut.
"Penghargaan ini adalah bentuk dukungan dan penghormatan terhadap semua pihak yang memilih jalan untuk berjuang memberantas korupsi, baik di Malaysia, Indonesia dan di seluruh dunia. Inisiatif ini menegaskan bahwa isu pemberantasan korupsi bukan hanya permasalahan di masing-masing negara saja, tetapi juga merupakan masalah bersama masyarakat dunia," kata Novel pada malam ini.
Lalu, apa harapan Novel usai ia menerima penghargaan dari Pemerintah Malaysia? Penghargaan yang ia terima cukup ironis lantaran di dalam negeri, kasus teror air keras yang menimpanya masih belum tuntas. Pihak kepolisian baru terbatas memproses pelaku lapangan.