Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
tempImagemaHQ2e.png
Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat mengirim bantuan dengan berat total 2,5 ton sebagai bentuk dukungan untuk penanganan bencana banjir di Bali. ANTARA/HO - Palang Merah Indonesia

Intinya sih...

  • Kirim 500 sarung dan kelambu termasuk satu kendaraan tangki air

  • PMI terima bantuan dari masyarakat yang ingin berdonasi untuk korban banjir di Bali

  • Makanan dan pelayanan kesehatan jadi kebutuhan mendesak

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Palang merah Indonesia (PMI) Pusat mengirim sejumlah bantuan dengan berat total 2,5 ton senilai Rp207 juta untuk membantu penanganan bencana banjir yang terjadi di Bali, pada Jumat (12/9/2025).

"Bantuan diperkirakan sampai di Markas PMI Provinsi Bali pada Jumat (12/9) siang untuk selanjutnya akan dikelola dan didistribusikan oleh PMI kepada masyarakat terdampak sesuai dengan hasil asesmen atau penilaian kebutuhan yang didapatkan di lapangan," kata Arifin, dilansir ANTARA, Jumat (12/9/2025).

1. Kirim 500 sarung dan kelambu termasuk satu kendaraan tangki air

PMI Pusat

Kepala Markas PMI Pusat Arifin M. Hadi menyampaikan beberapa barang yang dikirim adalah dukungan aset, di antaranya satu kendaraan tangki air, 500 sarung, 500 kelambu, 200 hygiene kit, 50 family kit, 50 baby kit, serta 10 terpal 4x50 m. Diketahui, bantuan tersebut dikirimkan dari Gudang Regional PMI di Gresik.

Menurut Arifin, banjir banjir di Bali yang terjadi pada 9 hingga 10 September telah menjadi sorotan publik. Sementara, pemberian bantuan dari PMI Pusat adalah bentuk dukungan untuk pelayanan respons tanggap darurat bencana yang dilaksanakan PMI Bali.

2. PMI terima bantuan dari masyarakat yang ingin berdonasi untuk korban banjir di Bali

Ilustrasi bantuan logistik (unsplash.com/Masjid Pogung Dalangan)

Sementara, PMI Bali membuka Posko Siaga Banjir di Markas PMI Provinsi Bali di Jl. Trengguli I No. 27 Denpasar. Selain itu, Kepala Markas PMI Bali Budi Suharjo menyampaikan PMI Bali bersama PMI kabupaten atau kota setempat melakukan kerja sama membantu korban banjir, di antaranya asesmen, distribusi bantuan dan distribusi air bersih. Juga pelayanan ambulans, pelayanan dapur umum, hingga pelayanan posko siaga banjir.

Diketahui, PMI setempat juga menerima bantuan dari masyarakat yang kemudian akan diteruskan kepada korban terdampak.

"PMI juga menerima bantuan dari masyarakat untuk diteruskan kepada masyarakat terdampak," kata Budi, dilansir ANTARA.

3. Makanan dan pelayanan kesehatan jadi kebutuhan mendesak

Situasi Posko Tohpati untuk korban banjir Bali, Kamis (11/9/2025). (IDN Times/Yuko Utami)

Sementara, terdapat beberapa kebutuhan mendesak bagi korban terdampak, diantaranya makanan, minuman, alas tidur, selimut, dan tarpaulin. Juga pakaian layak pakai serta pelayanan kesehatan dan bantuan obat-obatan.

Sebagaimana diketahui, pada Kamis (11/9/2025), masyarakat terdampak juga telah mendapatkan pengecekan kesehatan standar dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali, diantaranya pemeriksaan lansia, anak-anak, dan dilanjutkan dengan orang dewasa.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali, I Nyoman Gede Anom, menyampaikan pengecekan kesehatan tersebut dilakukan untuk melihat kondisi gangguan kesehatan akibat banjir seperti demam, diare, ispa, dan sejenisnya.

“Kalau mereka berhari-hari di rumah kemungkinan berdampak diare. Kni sehari, jadi mudah-mudahan tidak ada terdampak diare,” kata Anom.

Editorial Team