Sambodo memaparkan, ada tiga pelatihan yang harus dilalui para sopir. Materi pertama, mengenai protokol penanganan virus corona atau COVID-19.
"Khususnya dikaitkan dengan protokol untuk di angkutan umum, bagaimana penumpangnya, bagaimana SOP ketika ada penumpang, dan sebagainya," katanya.
Kedua, terkait dengan etika pelayanan dan bahasa inggris dasar. Para sopir akan dilatih bagaimana cara melayani masyarakat atau customer dengan baik.
"Kemudian kami sampaikan juga bahasa inggris dasar. Paling tidak, ketika para sopir ini ada tamu dari turis asing dan sebagainya, mereka bisa paham berkomunikasi secara dasar dengan menggunakan bahasa inggris," ucap Sambodo.
Terakhir, materi mengenai safety driving. Pelatihan ini berkaitan bagaimana cara mengemudi secara aman, cara mengerem, berbelok, berhenti dan sebagainya.
"Ketiga (materi) ini dilaksanakan setiap sekali pelatihan. Selesai pelatihan, akan diberikan bantuan," katanya.
Bantuan tersebut berupa uang tunai dari bank yang sudah diajak kerja sama oleh Polda Metro Jaya. Para sopir akan diberikan kartu ATM beserta buku tabungan.
"Dimana, ATM itu bisa digunakan untuk mengambil secara tunai ataupun ditukarkan dengan toko-toko yang sudah bekerja sama. Sehingga, bisa dibelikan sembako atau kebutuhan lainnya," jelas Sambodo.