Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K. Harman, mengaku sepakat dengan pernyataan Megawati Soekarnoputri yang pernah menyebut presiden adalah petugas partai. Sebab, Joko "Jokowi" Widodo bisa terpilih menjadi presiden karena diusung oleh PDI Perjuangan dalam Pemilu 2014 lalu. Maka, sebagai petugas partai, Jokowi akan menjalankan visi dan misi PDI Perjuangan.
"Suka atau tidak suka itulah sistem demokrasi yang berlaku di negara kita. Itulah sistem politik yang kita anut pada saat ini," ujar Benny ketika berbicara dalam diskusi virtual memperingati 20 tahun Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), pada Senin (30/8/2021).
Karena itu, kata Benny, partai politik memiliki peran sentral baik di tingkat legislasi, pelaksanaan kekuasaan legislatif, dan eksekutif. Sebagai petugas partai, presiden akan lebih dulu berkonsultasi dengan parpol yang mengusungnya menyangkut berbagai hal. Mulai dari penunjukkan menteri di kabinet hingga mengajukan nama duta besar.
"Artinya, presiden dan anggota DPR terpilih pasti akan berkomunikasi dengan partai politik yang menjadi induknya," kata dia.
Oleh sebab itu, cita-cita dan kualitas bangsa di masa depan ditentukan oleh kualitas parpol yang ada saat ini. "Bila tata kelola partai jelek, maka saya yakin pemimpin yang diajukan pasti juga sama," tutur dia lagi.
Sayangnya, meski memiliki peran sentral dalam pengelolaan negara, publik kini tak lagi mempercayai parpol. Hal tersebut tercermin dari hasil beberapa lembaga survei yang menempatkan parpol dan DPR di urutan paling buncit yang dipercayai oleh publik.
Apa masukan dari Benny agar publik kembali mempercayai parpol? Sebab, kader-kader parpol lah yang disiapkan untuk menjadi calon pemimpin.