Jakarta, IDN Times - Anggota komisi I DPR dari Partai Golkar, Bobby Adhityo Rizaldi, menyayangkan bila di akhir puncak KTT G20, para pemimpin yang hadir tak menghasilkan komunike.
Komunike adalah pernyataan bersama negara anggota G20 yang berisi komitmen, pernyataan bersama yang disampaikan kepada publik. Biasanya menyangkut isu-isu global yang menjadi perhatian bersama dan hasil konsensus anggota forum G20.
Komunike itu diprediksi bakal tidak tercapai karena belum dicapai kesepakatan tentang isu perang di Ukraina. Sebelumnya, dalam rangkaian pertemuan G20 di jalur keuangan yang digelar pada Juli dan Oktober 2022, tak ada komunike yang dihasilkan.
Bobby berharap komunike tersebut tetap dicapai pada KTT G20 Bali meskipun dunia dalam situasi yang cukup kompleks.
"Ya, walaupun sangat disayangkan bila terjadi (tak ada komunike yang dihasilkan) karena itu kan di luar kendali Presidensi G20. Tetapi, kami berharap tetap ada. Pasti tetap diupayakan, agar dalam sejarah tercatat dengan baik Presidensi G20," ungkap Bobby kepada media di Jakarta Sabtu (12/11/2022).
Ia mengatakan, komunike kemungkinan tak tercapai pada tataran pemimpin karena terkait isu perang Rusia-Ukraina. Absennya komunike kemudian digantikan dengan pernyataan bernama Chair Summary.
"Di tataran chairman summary sepertinya tetap berjalan di tataran teknis seperti di jalur keuangan," katanya.
Lalu, bila tidak ada komunike di akhir KTT G20, apa makna dari pertemuan elite 20 negara di dunia tersebut?