Politikus PDIP Sebut Pertamina Tak Becus Jaga Keamanan Tangki Minyak

Jakarta, IDN Times - Tangki kilang minyak di area Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Jawa Tengah, terbakar. Terkait peristiwa ini, PDI Perjuangan menilai Pertamina tidak becus dalam menjaga pengamanan kilangnya.
"Artinya dari kasus 16 kali kilang terbakar, Pertamina betul-betul tidak becus mengurus. Menginvestigasi pun juga tidak becus," kata anggota Komisi VII DPR Nasyirul Falah Amru (Gus Falah), saat konferensi pers di Gedung DPR/MPR Jakarta, Senin (15/11/2021).
Gus Falah pun menyindir Pertamina dengan menyebut, pengamanan Pertamina yang berstandar internasional kalah dengan petir.
"Konon katanya pengamanannya adalah standar internasional, standar internasional kalah dengan petir. Nah ini semuanya irasional kalau disampaikan bahwa itu adalah faktor petir," dia menambahkan.
1. PDIP menduga kebakaran tangki karena sabotase
Di tempat yang sama, anggota Komisi VII DPR Fraksi PDIP Dony Maryadi mengatakan, tiga kebakaran terjadi di tangki minyak Pertamina pada 2021 ini. Ketiga kebakaran itu, sambungnya, disebabkan karena petir.
Dony mengatakan, PDIP sangat konsen menyikapi masalah kebakaran kilang minyak Pertamina. Sebab, negara mengalami kerugian besar akibat kejadian ini.
"Jadi ini kita betul-betul konsen, apakah ini karena alam atau karena human error atau satu lagi, sabotase," ujar Doni.
Sementara itu Gus Falah mengatakan, kebakaran tangki kilang minyak Pertamina di Cilacap ini diduga kuat karena sabotase.
"Jadi sabotase adalah hal yang mungkin dan sangat kita duga," ucap Gus Falah.
2. Enam saksi diperiksa untuk usut penyebab kebakaran tangki minyak Pertamina
Sebelumnya, enam saksi mata diperiksa untuk menelisik penyebab kebakaran yang melanda tangki kilang Refinery Unit (RU) IV Cilacap milik PT Pertamina (Persero) di Lomanis, Cilacap, pada Sabtu (13/11/2021).
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, dari saksi yang dikumpulkan, lima orang di antaranya berasal dari masyarakat sekitar.
"Ada lima saksi dari eksternal yang melihat hujan dan petir di wilayah tersebut. Kemudian saksi dari BMKG kita mintai keterangan juga menyebutkan ada dua titik petir dengan jarak 12 kilometer di mana dengan jarak jauh dapat menimbulkan induksi sehingga menyebabkan kebakaran," ujar Luthfi saat dikonfirmasi, Senin (15/11/2021).
3. Sambaran petir mengenai antena kilang
Ketika kejadian, sejumlah saksi melihat lokasi tangki kilang minyak dilanda hujan lebat disertai petir.
Seorang saksi dari BMKG menjelaskan, dua titik petir dengan jarak 45 kilometer dan yang satunya berjarak 13 kilometer hingga menimbulkan kilatan cahaya.
Pihaknya kini telah mengerahkan tim Labfor untuk olah TKP di kilang minyak milik Pertamina Cilacap. "Tim Labfor sudah masuk untuk olah TKP," tambahnya.
Ia menuturkan, bukti adanya sambaran petir juga diperkuat dari rekaman tujuh CCTV yang dipasang di lokasi kejadian. Menurutnya ada dua rekaman CCTV yang memperlihatkan adanya sambaran petir yang mengenai tangki area 36 T-102.
"Kilatan cahaya petir yang terekam CCTV diketahui setelah selang beberapa lama timbul kebakaran. Oleh karena itu penyidik menduga kebakaran disebaakan dari induksi sambaran petir. Kilatan petir lalu mengenai antena pada bangunan kilang," jelasnya.