Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Golkar di Papua, Max Richard Krey mengatakan elektabilitas partai dengan lambang pohon beringin itu terus turun menjelang Pemilu 2024. Elektabilitas Airlangga Hartarto sebagai bakal capres pun juga bernasib sama. Sejumlah lembaga survei konsisten menempatkan elektabilitas ketua umum Golkar itu di bawah 4 persen.
Namun, para pengurus di daerah, kata Max, takut menyuarakan hal tersebut. Sebab, bila mereka berbicara maka konsekuensinya langsung dicoret dari Daftar Caleg Sementara (DCS) dan Daftar Caleg Tetap (DCT) agar dapat melaju ke Senayan. Maka, mereka diklaim terpaksa harus tetap mendukung Airlangga.
"Mereka cuma takut bicara aja. Percaya atau enggak, mereka tetap angkat Airlangga (sebagai capres). Tetapi, kalau terjadi sesuatu maka seperti yang disampaikan oleh Bang Sirajuddin, pasti semua, bahkan bukan lagi 2/3, tetapi 100 persen akan minta digelar Munaslub," ujar Max di Restoran Pulau Dua, Jakarta Pusat pada Rabu (26/7/2023).
Kekhawatiran itu semakin menjadi nyata. Sebab, saat diskusi dengan tema upaya penyelamatan Golkar digelar, tiba-tiba diancam oleh orang tidak dikenal. Sekelompok orang yang mengklaim dirinya berasal dari Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) merusak spanduk dan melakukan intimidasi secara fisik.
"Jujur saja, mau ada di DPR RI, di DPP, semua ketakutan berbicara bagian ini. Tadi mau diskusi saja sudah mau diancam, apalagi mereka yang sekarang mau menjadi anggota dewan. Atau mau kembali duduk sebagai anggota dewan lagi," tutur dia.