Jakarta, IDN Times - Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Fadhil Imran mengatakan Muslim Cyber Army (MCA) memiliki empat cara kerja dalam membuat kabar bohong, hingga viral di media sosial.
Pola tersebut terungkap setelah ada peningkatan yang signifikan, terkait berita penyerangan terhadap tokoh agama di dunia maya.
"Dari data yang kita miliki, dapat dilihat bahwa sejak 2 hingga 27 Februari, berita penyerangan terhadap ulama terus viral. Kemudian, grafiknya menurun seketika," kata dia di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (5/3).
Berdasarkan data yang dimiliki, aparat penegak hukum mencurigai adanya oknum yang sengaja memanfaatkan isu penyerangan terhadap ulama, untuk menimbulkan kegaduhan di masyarakat jelang pemilu.
Sementara, Kasatgas Nusantara Irjen Pol Gatot Pramono Eddy mengatakan, kecurigaan semakin bertambah setelah polisi mendapati fakta dari 45 kabar penyerangan, ternyata hanya tiga kejadian yang benar adanya.
"Kita langsung turun ke TKP untuk memantau dari darat. Dari 45 berita yang tersebar, yang betul-betul kejadian hanya tiga dan 42 sisanya adalah hoax. Karenanya kita lakukan pemantauan udara atau melalui media sosial," kata Gatot.
Berikut empat pola kerja MCA yang diketagorisasi kepolisian: