Bandara Sorong (Dok.IDN Times/istimewa)
Para massa pada Senin (19/8) siang, juga mengepung Bandara Domine Eduard Osok, di Sorong. Hal itu pun berdampak pada jadwal penerbangan di sana, dimana penerbangan terakhir dilakukan pada pukul 15.00 WIT. Dedi memastikan Bandara itu telah beroperasi kembali secara normal.
"Untuk Bandara Sorong maupun Bandara Manokwari sudah bisa dioperasionalkan dengan baik. Untuk sementara, di Sorong ada hampir 15 fasilitas publik yang mengalami kerusakan. Kemudian Manokwari 10 fasilitas publik yang rusak dan masih didata," jelasnya.
Selain itu, Polri turut memberikan apresiasi kepada Pemerintah, Pemda, TNI dan tokoh masyarakat setempat. Menurut Dedi, dari hasil komunikasi yang sangat baik, kejadian kemarin dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari 1x24 jam.
"Dan almahdulilah ngga jatuh korban meski ada kerugian secara materiil. Nanti dari pemerintah minimal memberi bantuan-bantuan dalam rangka segera memulihkan aktivitas maupun properti yang rusak," katanya.
Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu juga menegaskan, seluruh anggota Polri yang melaksanakan tugas pemgamanan unjuk rasa tidak membawa peluru tajam.
"Karena, prinsipnya kehadiran anggota Polri di sana berkoordinasi dengan TNI, Pemda, justru meredam dan memitigasi jangan sampai tindakan-tindakan yang destruktif berkembang cukup luas," ujarnya.
"Dan Polri mengedepankan langkah-langkah persuasif guna menghindari jatuhnya korban. Itu lebih penting," sambung Dedi.