Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono (Dok. Humas Polri)

Jakarta, IDN Times - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menyatakan keramaian yang muncul saat kunjungan kerja Presiden Joko “Jokowi” Widodo ke Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) bukanlah sebuah pelanggaran hukum.

“Kepala SPKT Bareskrim polri menyimpulkan bahwa tidak ada pelanggaran hukum dalam peristiwa tersebut,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono kepada IDN Times, Minggu (28/2/2021).

1. Polri bantah menolak laporan masyarakat

Default Image IDN

Sebelumnya, Koalisi Masyarakat Anti Ketidakadilan dan Gerakan Pemuda Islam (GPI) telah melaporkan peristiwa tersebut. Mereka menilai kerumunan tersebut melanggar protokol kesehatan. Namun Bareskrim tak menerbitkan laporan tersebut.

“Sebenarnya bukan menolak laporan,” kata Rusdi membantah penolakan laporan ke Bareskrim Polri.

2. Viral video kunjungan Jokowi di NTT yang berkerumun

Default Image IDN

Beredar sebuah video kunjungan kerja Presiden Jokowi di NTT yang menyebabkan kerumunan. Dalam video berdurasi 30 detik itu, tampak Presiden Jokowi tengah berdiri di mobil yang atapnya terbuka, lalu ia melambai-lambaikan tangannya kepada masyarakat.

Di video tersebut juga terlihat kerumunan massa yang tengah mengerubungi Jokowi bak gula di antara semut. Padahal Jokowi dan pemerintah sendiri sering mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga jarak dan tidak berkerumun di tengah pandemik COVID-19 ini.

3. Istana sebut kerumunan spontanitas

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Menanggapi video yang beredar itu, Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Bey Machmudin menjelaskan bahwa video tersebut memang saat Jokowi berada di Maumere, NTT. Kejadian itu terjadi saat Jokowi hendak meresmikan Bendungan Napun Gete.

"Saat dalam perjalanan, masyarakat sudah menunggu rangkaian di pinggir jalan, saat rangkaian melambat masyarakat maju ke tengah jalan sehingga membuat iring-iringan berhenti," kata Bey dalam keterangannya, Selasa (23/2/2021).

Menurut Bey, adanya kerumunan tersebut bukan disengaja, melainkan spontanitas masyarakat karena antusias bertemu Jokowi. Sehingga, mereka menyambut kedatangan Jokowi. "Dan kebetulan mobil yang digunakan Presiden atapnya dapat dibuka, sehingga Presiden dapat menyapa masyarakat, sekaligus mengingatkan penggunaan masker," ujar Bey.

"Karena kalau diperhatikan, dalam video tampak saat menyapa pun Presiden mengingatkan warga untuk menggunakan masker dengan menunjukkan masker yang digunakannya," tambahnya.

Editorial Team