Tsamara Amany (kiri) bersama politikus Partai Gerindra Rahayu Saraswati dalam sebuah diskusi. (IDN Times/Lia Hutasoit)
Adapun komentar bernada SARA atau rasialis yang diunggah Tsamara di akun Twitternya berbunyi sebagai berikut:
"Dia 'kan genetikanya ada bau-bau gurun pasir jadi tidak betah dengan hal-hal yang berbau nasionalis jadi dia kembali ke habitat aslinya yaitu kadrun. Jika saya yang memegang otoritas tertinggi di Indonesia saya akan mengeluarkan dekrit untuk memerintah angkatan bersenjata kita untuk mengirim seluruh para keturunan imigran Arab Yaman tanpa reserve yang ada di Indonesia untuk dikirim ke camp solusi final akhir dan saya pastikan akan jauh ekstrem apa yang pernah dilakukan Nazi Jerman terhadap orang Yahudi."
Sementara, istilah rasialisme berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, bermakna prasangka berdasarkan keturunan bangsa. Sedangkan fasisme bermakna prinsip atau paham golongan nasionalis ekstrem yang menganjurkan pemerintahan otoriter.
Sebelum muncul ujaran rasisme tersebut, pada Senin (18/4/2022) ramai diberitakan atas keputusan Tsamara Amany mundur sebagai pengurus dan kader PSI, karena dia ingin melanjutkan pengabdian dari luar partai politik. Tsamara lewat video yang diunggah di YouTube pribadinya itu, menyampaikan dirinya resmi keluar dari PSI per hari itu.