Jakarta, IDN Times - Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua resmi ditutup pada Jumat, 15 Oktober 2021. Menteri Koordinator bidang politik, hukum dan keamanan Mahfud MD menyatakan penyelenggaraan PON yang dimulai sejak akhir September hingga pertengahan Oktober menjadi tanda kondisi di Papua aman. Buktinya, perhelatan besar seperti PON bisa sukses digelar.
Acara pembukaan PON XX pada 2 Oktober 2021dibuka oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Sementara, kegiatan penutupan dipimpin oleh Wapres Ma'ruf Amin.
"Ini adalah pembuktian bahwa Indonesia mampu membangun kebersamaan di Tanah Papua," ungkap Mahfud dalam keterangan tertulis yang dikirim pada Minggu (17/10/2021).
Suksesnya penyelenggaraan acara olahraga empat tahun sekali itu sekaligus menjadi pembuktian rakyat Papua bisa bersikap kompak dengan pemda dan aparat keamanan. "Mereka kompak menyatakan bersatu dan dukungannya untuk NKRI. Mulai dari gubernur dan rakyat senantiasa meneriakan NKRI dan mengumandangkan Indonesia raya," kata pria yang pernah menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.
Pernyataan Mahfud itu seolah ingin menepis persepsi mengenai Papua yang selalu dianggap dalam kondisi tak aman. Apalagi jelang penyelenggaraan PON, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan penyerangan ke fasilitas umum dan menewaskan satu tenaga kesehatan yakni Suster Gabriella Meilani.
Lalu, bagaimana persiapan Pemprov Papua untuk penyelenggaraan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI?