Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pemprov DKI Jakarta memperkuat langkah mitigasi dalam menghadapi musim penghujan dan potensi cuaca ekstrem
Pemprov DKI Jakarta memperkuat langkah mitigasi dalam menghadapi musim penghujan dan potensi cuaca ekstrem. (Dok. Pemprov DKI Jakarta)

Intinya sih...

  • Panduan dan langkah strategis dalam menghadapi banjir rob

  • Sejumlah tanggul di pesisir Jakarta telah diperkuat

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan panduan operasional untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi banjir rob dan cuaca ekstrem pada musim penghujan akhir tahun ini.

Langkah ini diwujudkan melalui penerbitan Instruksi Sekretaris Daerah (Insekda) Nomor 98 Tahun 2025 tentang Mitigasi Menghadapi Musim Penghujan sebagai pedoman bagi seluruh perangkat daerah.

"Saat ini terdapat potensi cuaca ekstrem, termasuk keberadaan beberapa siklon di wilayah Indonesia. Karena itu, data dari BMKG, Pushidrosal, dan instansi terkait sangat penting agar Pemprov DKI Jakarta dapat mengambil langkah antisipasi yang tepat," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, dalam rapat terbatas mitigasi cuaca ekstrem di Balai Kota, dikutip dari keterangan pers, Rabu (17/12/2025).

1. Panduan dan langkah strategis dalam menghadapi banjir rob

Pemprov DKI Jakarta memperkuat langkah mitigasi dalam menghadapi musim penghujan dan potensi cuaca ekstrem. (Dok. Pemprov DKI Jakarta)

Insekda Nomor 98 Tahun 2025 memuat lima fokus utama, yaitu kesiapsiagaan dini dengan identifikasi dan pemetaan risiko, optimalisasi infrastruktur melalui pengecekan dan pembersihan rutin, serta penguatan sumber daya seperti personel dan logistik.

Fokus lainnya adalah koordinasi lintas sektor dengan memperkuat posko siaga, serta sosialisasi dan peringatan dini kepada masyarakat, khususnya di wilayah rawan.

Selain itu, BPBD DKI Jakarta melaporkan telah menyiapkan panduan penanganan banjir yang dapat diakses masyarakat secara digital yang mencakup poin-poin dari Insekda.

2. Sejumlah tanggul di pesisir Jakarta telah diperkuat

Pemprov DKI Jakarta memperkuat langkah mitigasi dalam menghadapi musim penghujan dan potensi cuaca ekstrem. (Dok. Pemprov DKI Jakarta)

Sementara, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menyatakan sejumlah tanggul mitigasi di wilayah pesisir utara telah selesai dibangun dan diperkuat. Koordinasi pengoperasian sistem polder dan pintu air juga ditingkatkan, khususnya pada periode pasang maksimum.

Lebih lanjut, Pushidrosal TNI AL turut menyampaikan potensi banjir rob di wilayah utara Jakarta telah dipetakan melalui kalender banjir rob yang disusun dan disosialisasikan secara berkala. Hal ini sejalan dengan penekanan Wagub Rano mengenai pentingnya penguatan early warning system untuk mengantisipasi banjir rob.

3. Koordinasi data dengan BMKG dan kesiapan operasional

Pemprov DKI Jakarta memperkuat langkah mitigasi dalam menghadapi musim penghujan dan potensi cuaca ekstrem. (Dok. Pemprov DKI Jakarta)

Sebelumnya, rapat terbatas yang dipimpin Rano menjadi forum sinkronisasi data dari berbagai instansi, seperti BMKG dan Pushidrosal. BMKG menyatakan prediksi cuaca dapat dilakukan secara akurat hingga tujuh hari ke depan dan siap berkoordinasi jika ada potensi cuaca ekstrem.

Sementara, dari sisi kesiapan operasional, Dinas SDA telah menyiagakan 612 unit pompa stasioner dan 590 unit pompa mobile. Pemprov juga memastikan ketersediaan pangan dan layanan dasar dalam berbagai skenario kebencanaan sebagaimana instruksi dalam Insekda.

Editorial Team