Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Momen Anies Baswedan bertemu dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat, Jakarta Pusat (instagram.com/Agusyudhoyono)

Jakarta, IDN Times - Munculnya nama Sandiaga Uno dan Mahfud MD yang digadang-gadang layak menjadi cawapres Anies Baswedan dinilai akan memperumit arah politik Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP).

Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menilai, munculnya nama Sandiaga dan Mahfud akan mempersulit KKP dalam mendeklarasikan cawapres Anies.

1. Mencuatnya nama Sandiaga dan Mahfud di bursa cawapres rugikan AHY

Momen Anies Baswedan bertemu dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat, Jakarta Pusat (instagram.com/Agusyudhoyono)

Arifiki mengatakan, nama Sandiaga muncul lagi ke publik ketika ia merencanakan untuk pindah ke PPP. Dalam hal yang sama, Mahfud menjadi sorotan publik pada saat upayanya membongkar kasus di Kementerian Keuangan (Kemenkeu), sehingga menyebabkan namanya masuk dalam bursa cawapres. 

Kini Mahfud dan Sandiaga dikaitkan dengan cawapres dari KPP. Namun peluang itu justru akan merugikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga didorong Demokrat menjadi pendamping Anies di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

"Jika Sandi dan Mahfud dikaitkan sebagai cawapres pendamping Anies. Hal ini bakal merugikan AHY yang sedang berjuang untuk menjadi cawapres Anies", ujar Arifki dalam keterangannya kepada IDN Times, Jumat (14/4/2023).

2. Skema Pilpres 2024 masih berpotensi berubah

Editorial Team

Tonton lebih seru di