Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Kemenpar

DI Yogyakarta, IDN Times - Sebagai salah satu medan pertempuran di masa perjuangan, DI Yogyakarta memiliki potensi wisata sejarah melimpah yang layak dikembangkan. Salah satunya daerah Selomartani, Sleman. Daerah tersebut merupakan medan gerilya Pasukan Akademi Militer Yogya (MA-Yogya) yang tergabung dalam Satuan Sub-Wehrkreise 104/WK-III. Mereka bertempur dengan Pasukan Belanda pada Perang Kemerdekaan II. Sejarah ini jika dikemas dengan baik bisa menjadi daya tarik yang kuat untuk menarik wisatawan.

Sebuah focus group discussion (FGD) mengupas potensi tersebut pun digelar di Yogya, 12-13 Agustus 2019. Tema besarnya ialah Survey Jalur Wisata Gerilya Desa Selomartani. FGD tersebut merupakan kolaborasi antara Badan Otorita Borobudur Kemenpar bersama Badan Pengembangan Infastruktur Wilayah Kemenpupera, Akademi Militer (AKMIL) Magelang, Pemprov DI Yogyakarta, Pemkab Sleman, Korem 072/Pamungkas, Ikatan Keluarga Akademi Militer Yogya, dan Komunitas HISTORIA 24249.

"FGD ini merupakan langkah memasukkan destinasi wisata perjuangan ke dalam Master Plan Pengembangan Destinasi Wisata Borobudur–Prambanan– Yogyakarta yang tengah disusun. Karena dengan sebuah kemasan yang baik, sejarah ini dapat menjadi sebuah atraksi memikat bagi wisatawan," kata Penasihat Kehormatan Menteri Pariwisata Indroyono Soesilo.

1. Wisatawan akan melihat visualisasi pertempuran di pertigaan Dusun Sambiroto

IDN Times/Kemenpar

Pria yang pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman tersebut menambahkan, jejak sejarah perjuangan di Selomartani cukup luas untuk diangkat. Dari mulai medan pertempuran Plataran, medan pertempuran Sambiroto, markas gerilya di Kledokan dan Kringinan, serta dapur umum dan lumbung padi di Gatak. Semua akan diinventarisasi guna dirancang jalur wisata. Selain itu, peragaan luar ruang dan museum akan dibuatkan sehingga menjadi destinasi wisata sejarah menarik sekaligus menggugah semangat kejuangan bagi generasi muda.

"Direncanakan, dalam jalur wisata ini, para wisatawan akan melihat visualisasi pertempuran di pertigaan Dusun Sambiroto antara Gerilyawan MA-Yogya dengan Pasukan Belanda, mengakibatkan gugurnya Vaandrig Cadet Abdoel Djalil dan disitanya buku harian Abdoel Djalil oleh tentara Belanda yang berisi informasi lokasi markas-markas gerilyawan MA-Yogya," kata Indroyono.

2. Para wisatawan nantinya akan menyusuri jalur gerilya

Editorial Team

Tonton lebih seru di