IDN Times/Irfan Fathurohman
Sementara, Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan mengaku pesimistis dengan perpanjangan PPKM Darurat yang sebentar ini.
"Nah, saya pikir karena kita memberlakukan PPKM Darurat yang pertama itu cukup lama dari 3 (Juli), hampir dua minggu (lebih). Lho kok (sekarang) belum ada hasilnya kok perpanjangannya cuma (kurang dari) seminggu," ujar Syarief, dihubungi terpisah, Rabu (21/7/2021).
"Tetapi bagaimana juga kita dukung lah, ya kan, kita dukung. Tetapi saya kok pesimis, gitu," ujarnya.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini menjelaskan, pemberlakuan PPKM Darurat dari 3-20 Juli belum menunjukkan hasil memuaskan. Sebab, katanya, kasus pecah rekor terjadi saat PPKM Darurat diberlakukan.
"Bahkan, rekor tertinggi malah terjadi pada saat PPKM Darurat dilakukan. Kita kan sekarang menjadi episentrum dunia sekarang, dan itu terjadi pada saat periode PPKM Darurat diberlakukan. Kita itu (juga) posisinya baik yang terpapar pandemik COVID-19 maupun yang meninggal, itu kan memecahkan rekor dunia kita," ucapnya.
Karena laju penyebaran COVID-19 belum dapat ditekan, Syarief ingin agar PPKM Darurat diperpanjang sampai akhir Juli. Perpanjangan PPKM Darurat yang kurang dari satu minggu, menurutnya, tidak akan mendapat hasil signifikan.
Meski PPKM Darurat diperpanjang, dia mengatakan, protokol kesehatan COVID-19 juga harus lebih ditingkatkan seluruh elemen masyarakat. Bantuan sosial atau bansos juga harus diberikan kepada masyarakat.
"Ya justru itu saya mengatakan lebih bagus diperpanjang sampai akhir bulan. Karena pemberlakuan PPKM Darurat dari 3-20 ini, itu kan hasilnya relatif belum ada yang memuaskan," kata Syarief.