Jakarta, IDN Times - Pemberian pangkat Letnan Kolonel (Letkol) Tituler TNI Angkatan Darat (AD) kepada Deddy Corbuzier kini menjadi polemik di ruang publik. Banyak yang menyayangkan keputusan Kementerian Pertahanan yang menyematkan pangkat yang bukan main-main itu dengan alasan yang dinilai tak masuk akal. Menurut juru bicara Kemhan, Dahnil Anzar Simanjuntak, Deddy diganjar pangkat tersebut karena kemampuannya di media sosial dapat membantu TNI.
Namun, tak semua pihak sepakat. Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi mempertanyakan apa prestasi yang dimiliki oleh Deddy sehingga dinilai layak diberi pangkat Letkol Tituler oleh Kemhan. "Makanya, saya katakan, apa prestasi Deddy di mata Kemhan? Kalau ia dikatakan berprestasi di media sosial dan memberitakan hal-hal yang baik ya mudah-mudahan begitu," ungkap pria yang akrab disapa Awiek itu di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Senin, (12/12/2022).
Ia pun meminta publik tidak lupa bahwa Deddy juga pernah menampilkan pasangan LGBT di program siniarnya. Video wawancara itu menjadi kontroversial dan dianggap mempromosikan LGBT di ruang publik.
"Kita juga inget lho, Deddy itu pernah juga mem-promote LGBT kalau gak salah. Itu kan gak sesuai dengan norma kesusilaan yang ada," tutur dia.
Video itu kini sudah dihapus dari program siniar Deddy. Namun, tetap saja dalam pandangan Awiek, wawancara tersebut menjadi noda dalam perjalanan panjang karier mantan mentalist tersebut.
"Tapi, it's okay. Itu kan dulu. Mari, sekarang kita berbicara ke depan. Mungkin, mayoritas postingan Deddy bernuansa edukasi. Jadi, layak dapat penghargaan dari Menhan," katanya.
Awiek pun mewanti-wanti Deddy agar lebih menjaga sikap. Sebab, pangkat Letkol Tituler dinilai bukan sembarang gelar.
Apa kata Deddy ketika menerima gelar kehormatan tersebut?