Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Teatrika Handiko Putri
IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Jakarta, IDN Times - Partai Demokrat hingga kini belum menentukan sikap, antara mendukung Joko 'Jokowi' Widodo pada Pilpres 2019 atau gabung bersama kubu oposisi. Termasuk, membuat poros baru yang hingga kini belum terlaksana.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan melaksanakan pertemuan di kediamanan SBY, Kuningan, Jakarta Selatan, besok (18/7). Apakah ini akan menjadi awal bergabungnya Demokrat dengan kubu oposisi Partai Gerindra dan PKS?

Pertemuan tersebut telah dibenarkan Prabowo. "Besok rencananya bertemu dengan Pak SBY," kata Prabowo di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (17/7).

1. Pertemuan Prabowo dan SBY adalah pertemuan politik

Ketum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto. IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Prabowo mengatakan dirinya ingin bertemu karena SBY dianggap sebagai seniornya, terutama di dunia militer. Tentunya, pertemuan ini juga membicarakan dinamika politik, karena keduanya adalah pimpinan partai politik.

"Beliau senior saya. Beliau mantan presiden. Beliau pimpinan partai politik, saya pimpinan partai politik. Kami sama-sama alumni TNI, alumni Magelang Akmil, kan bagus suatu-suatu ketemu mereka," ujar mantan Danjen Kopassus itu.

Baca Juga: Belum Tentukan Capres, Demokrat Masih Butuh Waktu Pikir-pikir

2. Prabowo membuka peluang cawapres bagi siapa saja

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Prabowo yang sebelumnya disebut-sebut ingin meminang putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi pendampingnya pada Pilpres 2019, saat ini masih membuka peluang untuk siapapun. Karena sekarang ini masih tahap proses dan penjajakan.

"Ini kan proses demokrasi, ya. Proses komunikasi, proses penjajakan, ya. Semuanya yang penting kami ingin yang terbaik untuk negara kita, saya kira itu," kata dia.

3. Demokrat mencari koalisi partai yang satu visi misi

Dok.IDN Times/Istimewa

Sementara, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarif Hasan mengatakan syarat untuk berkoalisi dengan partainya adalah betul-betul mengutamakan kepentingan rakyat dan memiliki kesamaan visi misi.

"Pokoknya kalau kata kami, Demokrat ingin berkoalisi dengan partai-partai yang betul-betul mengutamakan kepentingan rakyat. Gimana caranya? Pertama ekonomi harus tumbuh, kedua daya beli rakyat harus naik. Nah, kalau visi ini sama-sama dipastikan kita berkoalisi," kata Syarif di Gedung DPR RI, Selasa (17/7).

Syarif juga menyampaikan pertemuan kedua ketua umum partai tersebut, juga akan membahas tentang dinamika politik saat ini. Termasuk membahas koalisi partai jelang Pilpres 2019.

Apakah Demokrat dan Gerindra bakal berkoalisi di Pilpres 2019?

Baca Juga: Gerindra: PKS dan PAN Belum Putuskan Usung Prabowo di Pilpres

IDN Times/Sukma Shakti

Editorial Team