Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Konferensi pers pasangan capres cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming raka, usai debat capres kelima yang digelar di JCC, Minggu (4/2/0224). (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Hasil real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) perolehan suara Pilpres 2024, masih menempatkan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2. Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Pengamat politik, Arifki Chaniago, menyampaikan real count suara Prabowo-Gibran terpaut jauh dengan kontestan lainnya.

Direktur Eksekutif Aljabar Strategic itu kemudian mendorong Prabowo-Gibran melibatkan anak muda agar bisa masuk kabinet pada pemerintahan 2024-2029.

“Karena memang menteri-menteri muda ini bukan hanya soal kebutuhan, karena secara demografi kan memang penduduk kita didominasi anak muda, banyak anak muda,” kata Arifki, Minggu (3/3/2024).

1. Prabowo selama kampanye berusaha menggaet suara anak muda

Gibran unggah foto berpelukan dengan Prabowo di Kertanegara (instagram.com/gibran_rakabuming)

Arifki menyampaikan, selama kampanye Pilpres 2024 Prabowo-Gibran berusaha menggaet suara anak muda. Oleh karena itu, ketika sudah terpilih, sudah selayaknya anak muda dilibatkan dalam kabinet.

“Saya melihat bahwa kebutuhan-kebutuhan lapangan kerja, kebutuhan-kebutuhan pendidikan, pekerjaan ini juga beradaptasi dengan cara kerja anak muda. Tentu menteri-menteri muda paling tidak punya instrumen yang cukup menarik untuk menjembatani, untuk bisa menerima dan memahami apa yang dibutuhkan anak muda,” kata dia.

2. Menteri harus miliki cara berpikir maju sukseskan Indonesia emas 2045

Capres dan Cawapres Nomor Urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (YouTube/Prabowo Gibran)

Dalam kesempatan itu, Arifki mendorong Prabowo-Gibran memilih menteri yang memiliki pemikiran maju untuk menyukseskan Indonesia emas 2045.

“Anak muda atau orang tua tidak terlalu masalah, yang penting mentalitas dapat memahami, dan cenderung orang kan hidup dengan zamannya masing-masing, kita tidak bisa nafikan juga, misalnya ketika kita kasih ruang kepada beberapa menteri yang usianya 70-an yang cara berpikirnya agak usang. Memang jelas itu kan kewenangan presiden, tapi kalau ada yang lebih baik kenapa tidak dipilih,” ucap dia.

“Cara berpikir di tahun 2024 itu kan berbeda bukan berarti tidak benar ya pola pikir lama, penting juga bahwa yang didorong anak muda ini bukan hanya anak-anak muda yang berjasa di pemenangan Prabowo saja, tetapi anak muda yang memang layak, ada pos-pos yang strategis, punya latar belakang profesional,” sambungnya.

3. Prabowo dinilai siapkan anak muda jadi pemimpin masa depan

Prabowo ucapkan maaf, Gibran peragakan gesturnya. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Lebih lanjut, Arifki menilai Prabowo juga menyiapkan anak muda menjadi pemimpin masa depan. Sebab, menggandeng Gibran sebagai cawapresnya.

“Kalau mengenai anak muda ini memang penting jadi agendanya Pak Prabowo karena memang Pak Prabowo juga cukup konsentrasi dengan dia memilih anak muda. Ada beberapa faktor Prabowo memilih anak muda, dengan dia memilih Gibran itu kan salah satunya ada narasi ke sana, mempersiapkan generasi emas ke depan,” imbuhnya.

Editorial Team