Jakarta, IDN Times - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 rupanya urung mengangkat isu teror air keras yang menimpa Novel Baswedan dalam debat pada Kamis malam kemarin. Padahal, sebelumnya, baik Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sudah berkomitmen ingin mengangkat isu tersebut. Apalagi sejak awal debat, kubu Prabowo sudah menggiring narasi bahwa kelompok paslon nomor urut 01 sudah melakukan ketidakadilan di bidang hukum.
Direktur Materi Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirman Said mengatakan mantan petinggi militer itu mencoba untuk bersikap santun.
"Sehingga untuk kasus Novel yang sudah menjadi pengetahuan umum, Prabowo bersikap sangat santun untuk tidak terlalu menohok. Tapi, publik tahu bahwa masih ada masalah yang tersimpan," kata Sudirman di area Bidakara pada Kamis malam (17/1).
Jawaban lebih jelas disampaikan oleh Sandiaga yang ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu sesungguhnya sudah menyiapkan catatan khusus terkait kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. Tapi, Prabowo justru melarangnya untuk menyerang Jokowi-Ma'ruf dengan menggunakan isu Novel.
"Terus terang (kasus Novel) ada di note saya untuk diangkat. Tapi, Pak Prabowo bilang (tidak usah) ya akhirnya tidak jadi, karena tidak ingin menimbulkan hal yang bermacam-macam," kata Sandi pada Jumat malam kemarin.
Lalu, bagaimana skenario semula apabila kasus Novel jadi diangkat di dalam debat yang digelar di Hotel Bidakara pada Kamis malam kemarin?