Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto menegaskan Indonesia merupakan negara yang cinta damai dan menjunjung tinggi kemerdekaan. Namun, kata Prabowo, apabila ada yang mengusik kedaulatan Indonesia, tak akan tinggal diam.
Mulanya, Presiden Prabowo menyinggung pidatonya di Indo Defence 2025 Expo & Forum di JIExpo Kemayoran, Jakarta, yang dicampur dengan Bahasa Inggris. Menurutnya, hal itu untuk menghormati tamu negara. Sebab, acara tersebut dihadiri sejumlah anggota militer dari 55 negara.
"Kita sangat hormat sama tamu, saking hormatnya ada tamu yang ratusan tahun gak mau pergi dari Indonesia terpaksa kita harus bertempur. Tapi saya tegaskan bagi kita perang itu adalah yang terakhir, kita perang hanya kalau terpaksa," ujar Prabowo, Rabu (11/6/2025).
"Tapi kalau terpaksa, kita punya ajaran daripada nenek moyang kita. Lebih baik kita mati daripada di jajah kembali," sambungnya.
Dalam kesempatan itu, Prabowo menyebut hanya bangsa waras yang tidak menghendaki perang. Menurutnya, perang hanya mengakibatkan kehancuran.
"Keselamatan suatu bangsa harus dijamin oleh pertahanan suatu bangsa. Tidak ada bangsa yang waras yang menghendaki perang. Perang adalah kegiatan manusia yang destruktif, perang adalah menimbulkan kehancuran," ucap Prabowo.
Meski, kata Prabowo, sejarah mengajarkan, negara yang tidak berinvestasi dalam industri pertahanan akan menjadi bangsa budak.
"Suatu bangsa yang tidak mau investasi terhadap pertahanannya sendiri, biasanya kedaulatannya dirampas. Biasanya kemerdekaannya dirampas, biasanya bangsa itu menjadi bangsa budak," kata dia.