Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250826-WA0006.jpg
Presiden Prabowo Subianto meresmikan Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono, Jakarta Timur (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Intinya sih...

  • Presiden Prabowo menyatakan kekhawatiran atas kekurangan 70 ribu dokter spesialis di Indonesia

  • Target pembangunan 500 rumah sakit baru dalam 4 tahun, penambahan kuota pendidikan kedokteran, dan pembukaan 30 fakultas kedokteran baru

  • Prabowo mengapresiasi fasilitas RS PON yang mampu melakukan operasi tumor otak, terapi stroke, hingga penanganan penyakit alzheimer dan parkinson dengan teknologi robotik dan kecerdasan buatan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengatakan, Indonesia masih kekurangan dokter spesialis. Menurut laporan yang diterimanya, saat ini Indonesia masih kekurangan sekitar 70 ribu dokter spesialis.

Dalam pidatonya, Prabowo mengungkapkan kekhawatiran bahwa dengan kapasitas pendidikan dokter yang ada saat ini, kebutuhan tersebut baru akan terpenuhi dalam waktu puluhan tahun. Hal itu Prabowo sampaikan saat meresmikan Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono, Jakarta Timur, pada Selasa, 26 Agustus 2025

“Saya menginginkan karena saya dapat laporan kita kekurangan 70 ribu dokter spesialis. Kita harus segera mengejar itu. Hari ini saya dapat laporan kita menghasilkan dokter umum hanya 12.000 per tahun, dokter spesialis 2.700. Jadi kalau kita mengharapkan mengisi 70 ribu dokter spesialis, kita harus nunggu 35 tahun. 35 tahun baru terisi 70 ribu yang sekarang udah nggak ada. Jadi kita harus berupaya dengan langkah-langkah yang tidak bisa normatif,” ujar Prabowo.

1. Membangun bangsa tidak hanya bisa menggunakan pola business as usual

Presiden Prabowo Subianto meresmikan Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono, Jakarta Timur (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Presiden menekankan, pembangunan bangsa tidak bisa dilakukan dengan pola business as usual. Menurutnya, seluruh pihak harus bekerja lebih keras dan memberikan yang terbaik untuk mengejar ketertinggalan di bidang kesehatan.

“Di Kabinet Merah Putih, kata mereka, nggak ada hari merah di kalender kita. We work seven days a week. Tapi saya akan beri saudara-saudara cukup waktu untuk istirahat, apalagi kalau dokternya nggak seger nanti operasinya nggak bagus. Jadi dokter-dokter juga harus cukup istirahat,” kata dia.

Prabowo juga menetapkan target untuk membangun 500 rumah sakit baru dalam empat tahun ke depan, dengan standar layanan tinggi di setiap kabupaten. Hal ini, menurutnya, penting agar masyarakat di daerah bisa mendapatkan layanan cepat, terutama dalam penanganan kasus darurat seperti stroke.

“Kita harus mengejar 70 ribu dokter spesialis. Saya juga target dalam 4 tahun ini kita harus membangun 500 rumah sakit, satu di setiap kabupaten, yang kualitasnya sangat tinggi. Bisa? Harus bisa. Pertama niat dulu, kalau kita punya niat insyaAllah kita akan mencapai itu,” ucap dia.

2. Kuota untuk pendidikan kedokteran akan ditambah

Presiden Prabowo Subianto meresmikan Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono, Jakarta Timur (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Selain pembangunan rumah sakit, pemerintah juga menambah kapasitas pendidikan kedokteran. Tahun ini, sebanyak 148 program studi baru dibuka di 57 fakultas kedokteran, terdiri atas 125 prodi spesialis dan 23 prodi sub-spesialis. Presiden bahkan menargetkan akan mendirikan 30 fakultas kedokteran baru untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan dokter.

“Target saya akan ada 30 fakultas kedokteran baru insyaallah untuk mengejar tadi 70 ribu spesialis, dan dokter umum kekurangannya adalah 140 ribu. Kalau tidak, ya kita tunggu 35 tahun,” ujar Prabowo.

3. Prabowo apresiasi fasilitas di RS PON

Presiden Prabowo Subianto meresmikan Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono, Jakarta Timur (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga mengapresiasi fasilitas yang ada di RS PON yang kini mampu melakukan operasi tumor otak, terapi stroke, hingga penanganan penyakit alzheimer dan parkinson dengan teknologi robotik dan akal imitasi (AI).

“Ini bukti bahwa kita ingin kerja keras. Terima kasih Menteri Kesehatan, terima kasih Menteri Keuangan yang terus mendukung, serta dukungan dari pemerintah Belanda dan NIH Amerika Serikat. Kita mampu berbuat dengan tingkat dan standar terbaik di dunia,” ucapnya.

Editorial Team