Prancis sendiri tak risau, terkait kedigdayaan Kroasia. Penuh kayakinan, Deschamps menegaskan pasukannya bisa mengulang sukses. "Saya akan mengulanginya. Saya di sini untuk menulis sejarah baru," kata taktisi berusia 49 tahun.
Deschamps, satu di antara 11 pemain inti Prancis kala memenangkan Piala Dunia 1998. Di final, Prancis melumat Brasil 3-0.
Meski begitu, seperti kata Deschamps bahwa dirinya ingin memahat sejarah baru, pencapaian Prancis akan lebih bermakna jika sekiranya bisa berjaya di Rusia. Dua puluh tahun silam, Prancis mengangkat trofi di kandangnya, di hadapan ribuan pendukung setia, Stade de France, Saint-Denis, 12 Juli. Pesta di kandang lawan, tentulah lebih membahagiakan. Juara sejati.
Piala Dunia 2018 akan usai tak lama lagi. Semua mata akan tertuju ke Stadion Luzhniki. Pranciskah yang akan mengulang sukses atau juara baru akan muncul? Hanya waktu yang bisa menjawab.
Inggris dan Belgia belum kiamat. Setidaknya masih ada tempat ketiga untuk diperebutkan, Sabtu, 14 Juli. Penting bagi kedua negara, partai ini tak ubahnya final. Inggris juara 1966, kemudian 1990 peringkat keempat. Peringkat ketiga, bila bisa diraih, jadi obat pelipur lara sebelum kembali ke kampung halaman. Dan Harry Kane Cs tetap akan disambut tak ubahnya pahlawan.
Belgia juga mengincar hal yang sama. Setelah 1986, "Setan Merah" mampu ke semifinal dan finis di posisi keempat, kini pasukan Roberto Martinez bernazar membawa medali kehormatan.
Drama belum usai, bung! —Rappler.com