Kroasia, sedari awal Piala Dunia 2018 bergulir, bukanlah tim yang diunggulkan. Sah-sah saja sebenarnya, sebab Vatreni, bila disandingkan dengan kontestan lainnya yang punya nama besar katakanlah seperti Jerman, Brasil, Spanyol, Argentina, pun Prancis, skuat asuhan Zlatko Dalic bukanlah siapa-siapa.
Kroasia, dalam sejarahnya, belum sekalipun memenangkan Piala Dunia. Prestasi terbaik hanya sampai semifinal dan itupun sudah sangat lama berlalu, 1998.
Akan tetapi, benar juga kata banyak pengamat bahwa bola itu bundar. Semua bisa terjadi dan tak ada yang pasti di sepak bola, terlebih di pentas seketat Piala Dunia. Fakta kemudian berbicara, Kroasia ternyata luar biasa. Dua jempol untuk Luka Modric Cs. Satu persatu korban berjatuhan, tersungkur.
Sebelum menggiling Inggris, 2-1, di semifinal, Kroasia sebenarnya sudah mengirimkan sinyal bahaya bagi tim-tim lawan, dimana mereka finis sebagai juara Grup D dengan tiga kemenangan sempurna. Menang 2-0 atas Nigeria. Lalu menang 2-1 atas Islandia. Yang mengerikan, Modric and kolega, diluar dugaan, menguliti Argentina dengan skor mencolok, 3-0. Kekalahan ini bahkan membuat Messi geleng-geleng kepala. Di tribun kehormatan, Diego Maradona, menangis perih.
Di babak 16 besar, giliran Denmark yang dimasukkan Kroasia ke dalam koper usai menang via drama tendangan penalti. Kroasia juga menang adu penalti ketika bersua tuan rumah Rusia di babak delapan besar.