JAKARTA, Indonesia—Untuk sebuah tim yang bahkan tidak diperhitungkan lolos dari fase grup, Rusia telah melangkah jauh di gelaran Piala Dunia 2018. Mengandaskan raksasa sepak bola Eropa, Spanyol, di babak 16 besar, Rusia kini bersiap menghadapi Kroasia di perempat final.
Seperti dalam laga kontra Spanyol, Rusia kembali diposisikan menjadi tim underdog saat bentrok dengan Luka Modric dan kawan-kawan di Fisht Olympic Stadium, Sochi, Minggu dini hari, 8 Juli 2018. Namun demikian, Rusia tetap memupuk asa mengulang keajaiban di lapangan hijau.
“Saya berharap pertandingan-pertandingan terpenting bagi kami (Rusia) masih jauh di depan,” ujar juru racik strategi Rusia, Stanislav Cherchesov, seperti dilansir Telegraph.
Artinya, Cherchesov tentu berharap meskipun kembali tak diunggulkan Rusia bisa membungkam kritik dan menaklukkan Kroasia. Didukung penuh oleh jutaan fans dan bermain di kandang sendiri, harapan semacam itu terbilang wajar. Terlebih, orang nomor 1 Rusia Vladimir Putin juga berjanji untuk hadir langsung di Sochi guna membakar semangat tim berjuluk Sbornaya itu.
Jika mampu mempecundangi Kroasia dan melaju hingga semi final, Rusia bakal menciptakan sejarah. Sejak pecah dari Uni Soviet pasca-Perang Dingin, itu bakal jadi kali pertama bagi Sbornaya melangkahkan kaki ke babak empat besar. Uni Soviet pernah melakukannya pada 1966.
Gelandang Rusia, Aleksandr Samedov mencoba tak ambil pusing soal ‘beban’ menciptakan sejarah baru itu. “Karena sekarang kami berada di perempat final, kami hanya ingin membawa kegembiraan bagi suporter dan melangkah sejauh mungkin. Kami tidak merasa tertekan seperti di awal turnamen,” ujar dia.
Namun demikian, bakal sulit bagi Rusia memperdaya Luca Modric dan kawan-kawan. Terlebih, di atas kertas, Kroasia unggul dalam kualitas individual. Generasi emas Kroasia juga punya asa tak kalah tinggi untuk mengulang kesuksesan para pendahulunya di Piala Dunia 98 yang mampu melaju hingga ke semifinal.
Untuk bisa menang, Rusia bakal butuh ‘sekarung keberuntungan’ lagi. “Kita lihat nanti hasil akhirnya seperti apa. Tapi, Rusia sejauh ini memang beruntung. Mereka sudah dipastikan lolos (dari grup) ketika dikalahkan Uruguay 3-0 dan satu-satunya tim terkuat yang mereka hadapi, Spanyol, dipecat pelatihnya saat turnamen dimulai,” ujar mantan gelandang Manchester United Andrei Kanchelskis.
Bagi Kroasia, laga kontra Rusia bakal menjadi batu ujian terberat untuk mengulang kesuksesan 98. Apalagi, sang tuan rumah dipastikan hadir dengan dukungan penuh fans di stadion. Tak ambil pusing, arsitek Kroasia Zlatko Dalic berjanji menyuguhkan permainan terbaik di laga nanti.
“Kami tidak bisa memilih lawan, baik itu tuan rumah atau tim lain, karena tetap saja kami akan menghadapi pertandingan besar. Jadi, tidak masalah siapa yang akan menjadi lawan kami. Hal yang paling penting bagi kami adalah tak boleh mencari alasan,” ujar Dalic.
Sejauh ini, Kroasia memang tampil ciamik di Piala Dunia. Dengan skuat yang dipenuhi pemain bintang di klub-klub besar Eropa, anak-anak asuh Dalic itu mampu menyapu bersih semua poin di fase grup. Kroasia bahkan sempat membuat legenda sepak bola dunia Diego Maradona menangis saat Argentina dibantai tiga gol tanpa balas.
Meskipun kedua Kroasia dan Rusia jarang bentrok di lapangan hijau, sejauh ini catatan sejarah masih memihak Kroasia. Dari tiga pertemuan, Kroasia sekali menang dan dua kali imbang. Kali ini, Dalic juga membidik kemenangan. “Kami harus bisa meraih kemenangan dan memainkan permainan terbaik yang kami miliki," ujarnya.