Selain video Jokowi yang tengah berjalan sendirian di tengah sawah menembus hujan, video lain berisi kunjungan Jokowi yang menyebabkan kerumunan juga mendapatkan sorotan.
Dalam video berdurasi 30 detik itu, tampak Presiden Jokowi berdiri di mobil dengan atap yang terbuka, lalu ia melambai-lambaikan tangannya kepada masyarakat.
Di video tersebut juga terlihat kerumunan massa yang tengah mengerubungi Jokowi bak gula di antara semut. Padahal, Jokowi dan pemerintah sendiri sering mengingatkan masyarakat selalu menjaga jarak dan tidak berkerumun di tengah pandemik COVID-19 ini.
Pihak Istana sempat memberikan penjelasan terkait video kerumunan itu. Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Bey Machmudin menjelaskan bahwa video tersebut memang diambil saat Jokowi berada di Maumere, NTT. Kejadian itu terjadi saat Jokowi hendak meresmikan Bendungan Napun Gete.
"Saat dalam perjalanan, masyarakat sudah menunggu rangkaian di pinggir jalan, saat rangkaian melambat masyarakat maju ke tengah jalan sehingga membuat iring-iringan berhenti," kata Bey dalam keterangannya, Selasa (23/2/2021).
Menurut Bey, adanya kerumunan tersebut bukan disengaja, melainkan spontanitas masyarakat karena antusias bertemu Jokowi. Sehingga, mereka menyambut kedatangan Jokowi.
"Dan kebetulan mobil yang digunakan Presiden atapnya dapat dibuka, sehingga Presiden dapat menyapa masyarakat, sekaligus mengingatkan penggunaan masker," ujar Bey.
Dalam video yang beredar itu, terlihat juga mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut membagikan souvenir kepada masyarakat. Meski begitu, Bey menyebut bahwa Jokowi tetap mengingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.
"Itu spontanitas presiden untuk menghargai antusiasme masyarakat, suvenirnya itu buku, kaos, dan masker. Tapi poinnya, Presiden tetap mengingatkan warga tetap taati protokol kesehatan," ujar Bey
Namun perbincangan terkait video itu ramai di media sosial. Bahkan di Twitter sempat masuk ke dalam trending topic dengan topik kerumunan dan presiden. Banyak warganet yang kemudian membanding-bandingkan kejadian tersebut dengan kasus Rizieq Shihab.