Jakarta, IDN Times - Kinerja Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto kini tengah disorot oleh publik di Tanah Air saat virus corona mewabah. Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada (11/3) lalu akhirnya menyatakan COVID-19 sebagai penyakit pandemik. Hal itu lantaran jumlah pasien yang terinfeksi setiap harinya melonjak drastis
Namun, sikap pemerintah dalam menghadapi pandemik global ini justru terlihat tergagap-gagap dan tidak siap. Salah satu indikasinya adanya perbedaan sikap antara pemerintah daerah dan pusat dalam menghadapi penyebaran virus corona.
Data resmi dari Kementerian Kesehatan per (17/3) menunjukkan pasien yang terinfeksi terus mengalami kenaikan dan telah mencapai angka 172. Sedangkan, tingkat kematian pasien masih tetap 5 orang. Walau sebagian media mencatat, pasien yang meninggal sesungguhnya mencapai 8 orang.
Ada beberapa pasien yang meninggal dan tidak dihitung oleh pemerintah pusat. Salah satu pihak yang dituding oleh publik sehingga korban terus jatuh adalah Menteri Kesehatan, dr. Terawan Agus Putranto.
Menurut koalisi masyarakat sipil, Presiden Jokowi sudah sepantasnya mencopot Terawan dari posisinya sebagai Menteri Kesehatan. Koalisi ini merupakan gabungan beberapa organisasi antara lain KontraS, YLBHI, WALHI, LBH Masyarakat, Migrant Care hingga Amnesty International.
"Sejak awal Menkes menunjukkan sikap pongah, menganggap enteng, dan anti terhadap sains, yang berakibat memandang rendah persoalan, hingga ujung-ujungnya berakibat pada kehilangan kewaspadaan," ungkap salah satu anggota koalisi, Anis Hidayah melalui keterangan tertulis pada Selasa (17/3).
Bahkan, koalisi turut membuka saluran pengaduan online bagi warga yang ingin menyampaikan keluh kesahnya terhadap pelayanan untuk menangani virus corona. Bagaimana caranya?