Jakarta, IDN Times - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu sempat menyinggung soal wacana masa jabatan presiden ditambah jadi tiga periode. Syaikhu menilai bila wacana itu terealisasi, maka demokrasi di Indonesia semakin mundur.
"Pentingnya membatasi masa jabatan adalah untuk menghindari penyalahgunaan kekuasaan, korupsi, kolusi dan nepotisme," ujar Syaikhu ketika menyampaikan pidato penutupan rakernas PKS di Hotel Bidakara dan ditayangkan secara daring, Kamis (18/3/2021).
Selain itu, menurut Syaikhu, dengan membatasi masa jabatan presiden, maka proses pengembangan kader di partai-partai politik bisa berjalan dengan baik. Ia menegaskan publik harus diberikan pilihan calon-calon presiden baru. Tak lagi nama-nama yang selama ini sudah beredar.
"PKS meyakini bahwa negeri ini memiliki banyak stok pemimpin dan tokoh yang akseptabilitas, kapasitas, dan kredibilitas untuk memimpin bangsa ini ke depan," tutur dia lagi.
Lalu, apa lagi yang menjadi catatan PKS, parpol yang konsisten menjadi oposisi?