Peristiwa bermula saat Chandra sedang berada di rumahnya pada Jumat (23/11) sekitar pukul 09.00 WIB. Pagi itu tiba-tiba ia mendapat telepon dari orang yang tidak dikenal dan mengaku-ngaku sebagai anggota kepolisian. ""Pagi-pagi, anak saya ngasih telepon ke saya, ada yang manggil, nomernya gak dikenal," ujar Chandra saat ditemui IDN Times di kediamannya, Jumat malam (23/11).
Melalui sambungan telepon itu, pelaku mengaku telah menahan saudaranya yang bernama Panji, karena sepeda motornya tidak dilengkapi surat-surat kendaraan. Kemudian, pelaku meminta uang tebusan Rp1,2 juta, jika saudaranya ingin dibebaskan.
Untuk meyakinkan Chandra, pelaku juga seolah-olah memberikan kesempatan berbicara kepada pria yang diaku pelaku sebagai Panji itu, melalui sambungan telepon dan meminta bantuan uang tebusan kepada keponakannya itu.
"Yang bikin gue yakin, dia (pelaku) ngaku Panji dan suaranya persis banget. Gue tanya, 'Ini Panji siapa?' Dia jawab 'Panji Sutoyo'. Terus gue tanya lagi, 'Tinggalnya dimana?' Dia jawab lagi 'Srengseng'. Dalam hati 'bener juga'," cerita Chandra.
Sebetulnya, Chandra tidak begitu saja percaya pada pelaku, meski sosok Panji dalam sambungan telepon itu sama persis dengan Panji yang ia kenal selama ini. Sebab, Panji yang dia kenal juga seorang anggota kepolisian yang berdinas di jajaran Polda Metro Jaya.
"Lu kan polisi, tinggal bilang aja sih kalau lu polisi. Masa cuma masalah surat-surat motor sampai lu ditahan. Kan lu tinggal ke ATM. Tapi Panji kan mendesak terus minta tolong, katanya udah pernah kejadian, pas ada penilangan ada yang ambil ke ATM, eh malah kabur, jadi dia ditahan," tutur Chandra mengulang ucapan saat menghubungi pelaku yang seolah-olah bernama Panji.