Ilustrasi dokter. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Wiku tak memungkiri, kasus positif COVID-19 di tanah air terus bertambah setiap harinya. Dia kembali menekankan, kasus positif akan berkurang jika masyarakat mengubah perilakunya sesuai protokol kesehatan.
"Coba lihat saja, Jakarta dibuka, ternyata sebagian tempat masih saja orangnya berkerumun. Itu kesalahan kita. Kalau itu dikontrol, ya pasti orang yang berharap kasusnya akan naik, gak naik-naik nanti. Karena apa? Kasusnya susah untuk naik karena kita disiplin. Jadi caranya begitu," kata dia.
Wiku menjelaskan, selama masyarakat bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru saat, barulah mereka bisa menjalankan kegiatan sosial ekonominya. Tentunya, sikap disiplin menjalankan protokol kesehatan selalu dilakukan sejak hari ini.
"Kapan virusnya hilang? No one knows. Jadi jangan berharap-harap, ditunggu-tunggu karena kita mau kembali pada kebiasaan lama. Sebaiknya, kita pakai kebiasaan baru, terus mulai aktivitas, jangan tunggu-tunggu," tutur dia.
"Kolektifnya ini gak cuma di Indonesia. Kalau kolektif seluruh dunia berubah, ya mungkin virusnya frustasi juga kan? Akhirnya jadi gak bisa berkembang biak, ya sudah, mati dia. Kalau kita yang gak tahan, kita yang mati nanti," Wiku menambahkan.