Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendampingi Presiden Joko Widodo meresmikan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kali Dendeng di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Rabu (5/12/2023). (Dok. Kementerian PUPR)
Basuki mengenyam pendidikan Starta 1 (S1) di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1979. Dia mengambil jurusan Teknologi Geologi dan lulus pada 1979.
Setelah lulus, dia menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Departemen Pekerjaan Umum (PU). Di sini, dia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Colorado State University, Amerika Serikat (AS).
Dia mendapatkan gelar Master of Science, Civil Engineering pada 1989 dan gelar Doctor of Philosophy, Civil Engineering pada 1992. Pada 1993, Basuki pulang ke Jakarta dan tidak diperbolehkan lagi untuk menjabat di daerah.
Dia pernah dinobatkan sebaai pegawai teladan di Departemen PU pada usia 41 tahun. Pak Bas telah menduduki berbagai jabatan.
Dia bahkan ditunjuk menjadi Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) termuda pada saat itu dengan umur 48 oleh Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah di masa kabinet Megawati Soekarnoputri, Soenarno.
Sementara pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. dia mendapatkan tugas menjadi tim penanggulangan lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Selain itu, rehabilitasi pascatsunami Aceh, kerawanan pangan Yahukimo di Papua, dan kerusakan jalan tol Purbaleunyi.
Saat Pak Bas pensiun, dia diminta Jokowi untuk menjadi menteri PUPR. Berdasarkan situs resmi Sekretariat Kabinet, kabinet pasangan Jokowi-Jusuf Kalla menunjuk Basuki menjabat sebagai Menteri PUPR pada 27 Oktober 2014.
Masa jabatan tersebut berlaku hingga 20 Oktober 2019. Namun, kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin kembali menunjuk Basuki untuk berjabat pada 23 Oktober 2019 dan berlaku hingga sekarang.