Mantan Ketua KPK Antasari Azhar (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Antasari lahir di Pangkalpinang, Bangka Belitung, pada 18 Maret 1953. Ia menempuh pendidikan dasar dan menengah di daerah kelahirannya, lalu melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang.
Di kampus itulah ketertarikannya pada bidang penegakan hukum makin kuat. Dengan latar belakang ilmu hukum tersebut, Antasari memutuskan bergabung dengan Kejaksaan dan meniti karier sebagai aparatur penegak hukum.
Kariernya berkembang secara bertahap, mulai dari jaksa penyidik, pejabat struktural di Kejaksaan Negeri, hingga posisi penting di Kejaksaan Agung.
Ia dikenal tegas dalam menangani perkara. Kariernya terus menanjak, dari jaksa penyidik hingga menjabat di Kejaksaan Agung.
Karier Antasari dimulai pada 1981 di Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN), Departemen Kehakiman. Tahun 1985, ia diterima sebagai jaksa fungsional di Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat selama empat tahun.
Kemudian, Antasari melanjutkan kariernya menjadi Jaksa Fungsional di Kejaksaan Negeri Tanjung Pinang (1989-1992), Kasi Penyidikan Korupsi Kejaksaan Tinggi Lampung (1992-1994), dan kemudian Kasi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Jakarta Barat (1994-1996). Antasari berada di posisi puncak dengan menjadi Kepala Kejaksaan Negeri Baturaja (1997-1999).
Setelah itu ia mulai berkarier di jajaran Kejaksaan Agung. Tahun 1999, ia menjadi Kasubdit upaya hukum pidana khusus Kejaksaan Agung, Kasubdit Penyidikan Pidana khusus Kejaksaan Agung (1999-2000) dan terakhir Kepala bidang hubungan media massa Kejaksaan Agung (2000).
Sosoknya semakin dikenal ketika menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (2000-2007). Ia menangani kasus Tommy Soeharto.