Ilustrasi pesawat militer. (pexels.com/Sean P. Twomey)
Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara memulai perjalanan pendidikannya dengan menempuh Tingkat Persiapan Bersama di Institut Pertanian Bogor (TPB-IPB) pada tahun 1995-1996, di jurusan Teknologi Pangan.
Pada tahun 1999, ia kemudian lulus dari Akademi Militer sebagai lulusan terbaik. Karier militernya berlanjut dengan mengikuti berbagai pelatihan penting, seperti Sekolah Dasar Kecabangan Kavaleri (2000), Kursus Combat Intelijen (2000), dan Kursus Perwira Pelatih Multi Corps (2001). Pada tahun 2003, ia menyelesaikan Kursus Perwira Staf sebagai bagian dari pengembangan kemampuannya di bidang kepemimpinan militer.
Komitmennya terhadap pendidikan berlanjut hingga tingkat internasional. Pada tahun 2009, Iftitah mengikuti Sekolah Lanjutan Perwira Multi Corps di India dan meraih gelar S-1 Pertahanan dari Indore University pada tahun 2011.
Ia juga menempuh pendidikan di US Army Command General and Staff College di Fort Leavenworth, Kansas, pada tahun 2015. Tak berhenti di situ, ia meraih gelar S-2 Master of Arts in Leadership and Management dari Webster University, Kansas, pada tahun 2016. Saat ini, Iftitah tengah melanjutkan pendidikannya sebagai kandidat Doktor Ilmu Politik di Universitas Padjadjaran, Bandung, yang dimulai pada tahun 2021.
Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara memulai karier militernya dengan menjabat sebagai Komandan Peleton 2 Kompi Tank 81 Yonkav 8/NSW Divisi Infanteri 2 Kostrad pada tahun 2000-2001. Setelah itu, ia melanjutkan tugasnya sebagai Komandan Peleton 1 Kompi Tank 81 Yonkav 8/NSW Divisi Infanteri 2 Kostrad pada tahun 2001 hingga 2003. Pada tahun 2003, ia menjabat sebagai Perwira Seksi Operasi Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI.
Pada tahun-tahun berikutnya, Sulaiman terus mengemban tanggung jawab penting di berbagai unit, termasuk sebagai Perwira Seksi 2/Operasi Yonkav 8/NSW Divisi Infanteri 2 Kostrad (2003-2004) dan Yonkav 11/MSC Kodam Iskandar Muda (2004-2005). Pada tahun 2006, ia ditugaskan sebagai Wakil Komandan Kompi B Yon Mekanis Konga XXIII/A UNIFIL Lebanon, dan di tahun yang sama juga memegang jabatan sebagai Komandan Kompi Tank 83 Yonkav 8/NSW Divisi Infanteri 2 Kostrad.
Karier Sulaiman berlanjut dengan berbagai posisi strategis, seperti Komandan Kompi Kavaleri Pengintai 1/BS Divisi Infanteri 1 Kostrad (2007-2008), Kepala Seksi Personel Sespri Kasum TNI (2008-2009), dan Kepala Sekretariat Panglima TNI pada tahun 2011. Dari 2011 hingga 2015, ia menjabat sebagai Pembantu Asisten Sespri Presiden RI. Kemudian, pada tahun 2016-2017, ia dipercaya sebagai Komandan Batalyon Kavaleri 4/KC Kodam III Siliwangi.