Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani saat meresmikan pabrik PT Wavin Manufacturing Indonesia di KITB. (dok. Kementerian Investasi/BKPM)
Selama menjabat sebagai Bupati Batang, Wihaji berhasil menjadikan Kabupaten Batang sebagai harapan Indonesia karena berhasil menarik investasi dari dalam dan luar negeri melalui pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
Diketahui, investor luar yang berhasil ditarik Wihaji, di antaranya dua perusahaan besar dari Korea Selatan dan Swiss yang menanamkan modal di jalur pantura tersebut.
Dengan menerapkan strategi kemudahan perizinan investasi dan transparansi, Kabupaten Batang mampu bersaing secara efektif bahkan mengungguli daerah lain di Jawa Tengah dalam menarik investasi.
Berdasarkan data Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang dikumpulkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang, nilai investasi yang terealisasi secara signifikan melampaui target, mencapai angka Rp 9,08 triliun dari target Rp 1 triliun.
Angka ini menjadikan Kabupaten Batang sebagai pemimpin investasi di Jawa Tengah, bahkan di tengah kondisi pandemik COVID-19.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), di bawah kepemimpinannya, Kabupaten Batang berhasil mencatat peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari angka 67,35 menjadi 68,65 dalam kurun waktu tiga tahun pada 2017-2020. Sebuah pencapaian yang menunjukkan keberhasilan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Selain itu, dia juga berhasil menekan angka kemiskinan dari 81.510 jiwa pada 2017 turun menjadi 70.570 jiwa pada 2020 lalu.