Jakarta, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus menunjukkan komitmennya dalam menjamin akses pendidikan yang adil dan setara bagi seluruh warganya. Salah satu terobosan yang mendapat perhatian publik adalah program pemutihan ijazah hasil kerja sama antara Pemprov DKI dan Baznas (Bazis) DKI Jakarta.
Melalui program ini, pemerintah menebus ijazah ribuan siswa tidak mampu yang tertahan karena tunggakan biaya pendidikan. Hingga saat ini, tercatat 1.315 siswa menerima manfaat dari program ini, dengan total bantuan mencapai Rp4,3 miliar. Penyerahan bantuan dilakukan secara bertahap dan kolektif.
Terbaru, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyerahkan bantuan tahap III kepada 827 siswa dari berbagai jenjang pendidikan di SMK Miftahul Falah, Cipulir, Jakarta Selatan, Selasa (3/6). Bantuan tersebut mencakup 44 lulusan Sekolah Dasar (SD), 160 lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP), 138 lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), 456 lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta 29 dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Gubernur Pramono menegaskan, program ini tidak hanya menyelesaikan persoalan administratif pendidikan, tetapi juga membuka jalan bagi masa depan yang lebih baik bagi para siswa.
“Saya mengucapkan selamat kepada saudara-saudara sekalian. Selama ini ada ijazah yang tertahan hingga dua sampai tujuh tahun. Hari ini, akhirnya bisa diterima. Ini memang sesuatu yang saya pantau langsung,” ujar Pramono.