Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Protes jalan rusak menanam pisang di Banyuwangi. IDN Times/Dokumentasi M Islah Fuadi.

Banyuwangi, IDN Times - Warga Rejosari, Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi menyampaikan protes kondisi jalan rusak dengan menaruh pohon pisang di sepanjang jalan dusun. Tidak hanya satu-dua titik, pohon pisang ditebar di sepanjang jalan kawasan 3-4 Rukun Tetangga (RT) Rejosari.

1. Terakhir renovasi 2013

Protes jalan rusak menanam pisang di Banyuwangi. IDN Times/Dokumentasi M Islah Fuadi.

Salah satu warga Rejosari, M Islah Fuadi mengatakan, kondisi jalan di dusunnya memang banyak berlubang dan tidak sedikit membuat pengguna jatuh terpeleset. Ia mengatakan, jalan di desanya terakhir direnovasi tahun 2013.

"Kondisi jalan, seingat saya terakhir di aspal dibenahi 2009 kemudian diperbaiki lagi 2013, dan sekarang parah memang. Dan berbahaya, insiden kepleset sering," ujar Islah saat dihubungi via telepon, Senin malam (29/11/2021).

2. Protes dilakukan malam hari

Protes jalan rusak menanam pisang di Banyuwangi. IDN Times/Dokumentasi M Islah Fuadi.

Malam sebelum jalanan desanya penuh dengan pohon pisang, Islah melintas sekitar pukul 22.00 WIB, Minggu (28/11/2021). Sepulangnya ke desa pukul 02.40 WIB pagi, ia kaget karena sepanjang jalan di desanya penuh dengan pohon pisang dan sampah.

"Kronologi yang jelas, aku pribadi kemarin malam, aku ngurus teman lagi dakit di RS Al-Huda. Jam 10 malam berangkat ke RS belum ada apa apa. Terus aku pulang ke RS jam 2.40 an, jalan itu sudah rata, pohon pisang dan sampah jadi satu. Gak hanya pohon pisang yang ditanam, tapi dipangklang di tengah," katanya.

Islah sendiri mengaku tidak tahu siapa yang menggerakkan aksi protes dengan tanam pisang di jalanan.

"Kemarin-kemarin atau sebelum terjadi, tidak ada desas desus apa pun. Aku pribadi gak tau," tuturnya.

3. Beragam tulisan sindiran

Protes jalan rusak menanam pisang di Banyuwangi. IDN Times/Dokumentasi M Islah Fuadi.

Dalam sejumlah foto jalan yang dikirim Islah, tertulis sejumlah sindiran di jalan. "Iki dalanku apik", "Pemancingan umum", "Wisata alam 1000 lubang", "Lomba gogoh ikan lele" dan sejumlah kata sindiran lainnya.

Islah menyebut, jalan di desanya memang menjadi penghubung antar desa yang penting. Warga asli Rejosari ini memperkirakan jalan yang dipenuhi pohon pisang mencakup 3 sampai 4 RT.

"Jalur penghubung desa, itu dari Barat tembus ke Kebonsari, Tapansari, timur Tapanrejo, sampai SMA Muncar. Jalur lain ada, tapi kondisi jalan tidak terlalu baik. Dan lebih jauh. Itu yang dipenuhi pohon pisang tidak hanya banyak, tapi buanyak. Tiga RT, hampir 4 RT," jelasnya.

"Saya sendiri sudah merasakan jalan rusak di sini bertahun-tahun," tambahnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team