Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo ikut angkat bicara soal proyek kereta api Trans Sulawesi yang ikut tersandung kasus hukum yang tengah ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Padahal, proyek itu baru diresmikan oleh Jokowi pada Maret 2023 lalu. Operasi senyap komisi antirasuah dilakukan terkait dugaan suap di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretapian Kementerian Perhubungan tahun anggaran 2018-2022.
Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak, mengungkapkan pejabat pembuat komitmen proyek pembangunan jalur kereta api di Makassar, Sulawesi Selatan diduga menerima suap untuk mengatur pemenang pelaksana proyek. Menurut Jokowi, dari ribuan proyek yang ia resmikan selama 8 tahun terakhir, tak semuanya berjalan mulus.
"Ya, tidak mungkin semua proyek yang ribuan banyaknya itu tidak ada masalah. Pasti satu atau dua ada masalah. Itu sebabnya kenapa kita terus kontrol situasi di lapangan. Orang dikontrol ke lapangan saja masih ada masalah," ungkap Jokowi di Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Kamis, (13/4/2023).
Ia menambahkan untuk memastikan agar pembangunan proyek tepat waktu, Jokowi mengaku harus tetap blusukan. "Saya terus ke lapangan ngecek, itu pun masih ada masalah. Apalagi tidak (ngecek dan blusukan)," tutur dia.
Lalu, bagaimana nasib proyek kereta api Trans Sulawesi usai digelar operasi senyap oleh KPK?