Gedung DPR/MPR (IDN Times/Amir Faisol)
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Kennedy Muslim, menilai, partai pendukung Anies-Muhaimin (AMIN) dan Ganjar-Mahfud masih menghitung peta kekuatan sekaligus menguatkan konsolidasi di internal mereka soal hak angket.
"Terkait hak angket ini menurut saya masing-masing partai koalisi pendukung paslon 01 dan 03 masih saling menghitung kekuatan sambil konsolidasi internal," kata Kennedy.
Kennedy berpandangan, di internal PDIP sendiri tampaknya masih belum solid satu komando untuk menggulirkan hak angket kecurangan pemilu di parlemen.
Tanda-tanda itu tampak dari absennya beberapa elite partai di PDIP pada rapat raripurna pembukaan persidangan IV tahun sidang 2023/2024 pada 5 Maret 2024 lalu. Sejumlah elite PDIP absen pada rapat paripurna tersebut, termasuk Ketua DPR RI, Puan Maharani.
Demikian juga Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul dan Ketua Fraksi PDIP, Utut Adianto absen dalam rapat paripurna.
"Potensi bahwa hak angket layu sebelum berkembang jika berhasil diusulkan oleh 25 anggota dan lebih dari satu fraksi, namun gagal dalam pengambilan suara di sidang paripurna karena butuh minimal separuh jumlah anggota DPR sangat besar," kata dia.
Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times.