Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua DPR RI Puan Maharani minta pemerintah segera bangun dapur umum di lokasi banjir Sumatra. (IDN Times/Amir Faisol)
Ketua DPR RI Puan Maharani minta pemerintah segera bangun dapur umum di lokasi banjir Sumatra. (IDN Times/Amir Faisol)

Intinya sih...

  • Puan meminta maaf janji DPR akan berbenah

  • Transformasi DPR bukan sekadar lip service

  • Evaluasi pejabat di DPR dilakukan per 3 bulan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan, transformasi kelembagaan parlemen tengah berjalan sebagai agenda jangka panjang yang membutuhkan konsistensi. Ia mengatakan, transformasi tidak dilakukan secara reaktif, melainkan melalui perencanaan menyeluruh terhadap aspek teknis maupun substansi.

“Transformasi DPR ini betul-betul niat baik. Tapi memang perlu waktu, tidak bisa cepat. Banyak hal yang bertahap kami benahi,” ujar Puan dalam acara Ngariung Bareng DPR: Refleksi Akhir Tahun, Jumat (5/12/2025).

Lebih jauh, Puan menambahkan, kebijakan moratorium perjalanan luar negeri anggota DPR tetap diberlakukan secara ketat, kecuali untuk misi diplomasi yang wajib dihadiri pimpinan DPR.

1. Puan minta maaf janji DPR akan berbenah

Ketua DPR RI Puan Maharani (kanan) dan Wakil Ketua DPR Saan Mustopa (kiri) dalam jumpa pers di Gedung DPR RI. (IDN Times/Amir Faisol)

Puan sempat menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, bila dianggap belum menjalankan tugas sebagai wakil rakyat secara sempurna.

Adapun permohonan maaf itu disampaikan Puan Maharani dalam Rapat Paripurna Khusus dalam rangka Penyampaian Laporan Kinerja DPR RI Tahun Sidang 2024-2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 2 Oktober 2025.

"Dengan penuh kerendahan hati, atas nama seluruh anggota dan pimpinan DPR RI, Kami meminta maaf kepada rakyat Indonesia apabila belum sepenuhnya dapat menjalankan tugas kami sebagai wakil rakyat secara sempurna," kata Puan.

2. Transformasi DPR bukan sekadar lip service

Sekjen DPR RI Indra Iskandar (kanan) di acara Refleksi Akhir Tahun. (Dok. Istimewa)

Sementara itu, Sekjen DPR RI Indra Iskandar menegaskan, proses transformasi kelembagaan di parlemen, bukan sekadar jargon atau lip service. Ia memastikan, proses transformasi di lingkungan DPR terus dilakukan secara sungguh-sungguh.

Salah satu contoh nyata, Indra menyampaikan, kesetjenan DPR juga terus berusaha untuk melakukan transformasi secara kelembagaan.

"Jadi isu transformasi itu bukan lip service, bukan hanya idiom, yang itu sebagai strategi komunikasi, tapi transformasi ini kami lakukan secara sungguh-sungguh untuk memastikan semua dukungan di sekretariat jenderal," kata Indra.

3. Evaluasi pejabat di DPR dilakukan per 3 bulan

Sekjen DPR RI Indra Iskandar sebut tunjangan perumahan bagi DPR masih dikaji. (IDN Times/Amir Faisol)

Indra menjelaskan, pihaknya terus berusaha memperbaikin kinerja pejabat di Parlemen. Kesetjenan terus berbenah diri pada berbagai hal melalui aspek hubungan persidangan, aspek hubungan administratif dan aspek hubungan keahlian.

Dia mengatakan, evaluasi terhadap satu lini jabatan dilakukan secara periodik, setiap tiga bulan sekali secara sungguh-sungguh.

"Itu kami tidak menunggu sampai 2 tahun apalagi 5 tahun, setiap 3 bulan kita lakukan evaluasi kinerja secara sungguh-sungguh," ujar dia.

Editorial Team