Jakarta, IDN Times - Pemerintah diminta untuk memperketat pengawasan mobilitas warga saat libur Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Sebab, ada 11 juta orang di wilayah Jawa dan Bali yang diperkirakan berlibur, di saat varian baru COVID-19 Omicron telah masuk ke Tanah Air.
Dikutip dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Jalan Balitbang Kementerian Perhubungan, dari 11 juta orang itu, sebanyak 22,9 persen atau 2,5 juta warga akan melakukan mobilitas dari wilayah Jawa dan Bali ke area Jadebotabek.
Sementara, sebanyak 2,1 juta orang atau 19,5 persen menuju ke Jawa Tengah, 2 juta orang (18,5 persen) lainnya akan berlibur di area Jawa Barat, 1,8 juta (16,6 persen) orang akan bergerak ke Jawa Timur, dan 624 ribu orang (5,8 persen) akan menuju ke Yogyakarta.
Data itu diperoleh dari survei mobilitas warga saat Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 secara daring pada periode 1-15 Desember 2021. Survei itu melibatkan 49.074 responden yang dipilih secara acak di wilayah Jawa, Bali, dan Jadebotabek.
Dari survei itu pula diketahui 3,1 juta (28,5 persen) warga akan berlibur di momen Natal dan pergantian tahun baru menggunakan sepeda motor. Kemudian 2,5 juta orang (23,3 persen) akan berlibur menggunakan mobil pribadi, 1,4 juta orang (13,2 persen) akan menumpang bus, 1,1 juta orang (9,8 persen) akan naik pesawat, dan 1 juta orang (9,7 persen) menumpang kereta api.
Dari data-data itu, maka pemerintah diminta untuk memperketat pengawasan terhadap mobilitas warga. Jangan sampai varian Omicron meluas dan muncul gelombang ketiga COVID-19 usai libur Natal dan Tahun Baru usai.
"Pemerintah harus meningkatkan pengawasan di terminal penumpang, pelabuhan, dan pelabuhan penyeberangan. Awak bus juga harus menjamin armadanya bersih dan sehat," ungkap Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, melalui keterangan tertulis pada Minggu, 19 Desember 2021.
Ia juga mengingatkan agar pemerintah lebih mengawasi kendaraan angkut penumpang yang menggunakan pelat berwarna hitam. "Rata-rata bisa 1.000 kendaraan pelat hitam yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Barat menuju ke Jadebotabek," ungkap dia lagi.
Lalu, kapan hari puncak pergerakan masyarakat berlibur dan mudik?