Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengatakan, pemerintah memprediksi puncak kasus COVID-19 galur Omicron akan terjadi pada pertengahan Februari 2022 hingga awal Maret 2022. Namun, ia tidak menyebut berapa perkiraan jumlah kasus yang mungkin terjadi di Indonesia.
Proyeksi itu disusun oleh Luhut bersama sekitar 12 ahli dari beragam disiplin ilmu. Karena itu, ia yakin prediksi tersebut tak meleset.
Berdasarkan prediksi itu, pemerintah meminta agar segera dilakukan penilaian di area perkantoran terkait kapasitas maksimum pegawainya.
"Pemerintah menyadari cepat atau lambat akan terjadi peningkatan kasus seperti yang terjadi kemarin, di mana telah menyentuh angka 1.054 per hari," ungkap Luhut ketika memberikan keterangan pers mengenai evaluasi PPKM yang dikutip dari YouTube Kemenko Perekonomian, Minggu (16/1/2022).
Angka kasus harian itu, kata Luhut, terjadi pada 19 Oktober 2021 lalu. Ia menambahkan, bila ditelusuri lebih lanjut angka transmisi lokal sudah lebih tinggi dibandingkan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
Kasus harian itu, kata Luhut, didominasi di area Pulau Jawa dan Bali, terutama di DKI Jakarta dan sekitarnya. Kenaikan kasus COVID-19 di area Jawa dan Bali juga terlihat di Provinsi Jawa Barat dan Banten.
Apa yang bakal dilakukan oleh pemerintah untuk meminimalisasi dampak lonjakan agar tak mengulangi dampak varian Delta seperti pada pertengahan 2021 lalu?