Jakarta, IDN Times - Komandan Korps Marinir TNI Angkatan Laut (AL), Mayor Jenderal TNI Endi Supardi angkat bicara mengenai salah satu mantan anak buahnya yang berperang untuk Rusia dan kini ingin kembali jadi WNI. Menurut Endi, Korps Marinir TNI AL sudah tidak ada lagi sangkut pautnya dengan Satria Arta Kumbara. Satria Arta sudah resmi dipecat sejak 2023 lalu karena desersi atau meninggalkan tugas tanpa izin.
Endi pun menjelaskan alasan di balik Satria kabur dari penugasannya. Jenderal bintang dua itu mengisahkan, Satria Arta terlilit utang sebesar Rp 750 juta.
"Memang rekam jejaknya ada ke sana yang mengakibatkan dia keluar dari Korps Marinir salah satunya itu, kehidupan hedonis kemudian pinjam di bank, mungkin (untuk keperluan) pinjol. Ada catatan meminjam di BRI dan BNI, angkanya di Rp750 juta," ujar Endi ketika dikonfirmasi pada Sabtu (26/7/2025).
"Mungkin untuk menutup itu (pinjaman di bank), dia main judi online. Tapi, judi online ini kan tidak membantu tetapi akan lebih terjerumus ke dalamnya sehingga tidak bisa mengatasi itu, dia memilih disersi, mangkir dan menghilang di tahun 2022," imbuhnya.
Pihak Korps Marinir, kata Endi, sudah memanggil Satria tiga kali. Tetapi, ia tetap mangkir. Bahkan, ketika Polisi Militer TNI AL mendatangi kediamannya, Satria tidak berada di tempat. Alhasil, statusnya naik menjadi desersi dan melalui proses pemecatan.
"Yang bersangkutan sudah dipecat di tahun 2023. Secara hukum dia sudah bukan lagi menjadi bagian dari Korps Marinir, tetapi warga sipil," tuturnya.
Nasib Satria Arta kembali menjadi sorotan publik di Tanah Air, setelah pada Senin lalu ia mengunggah video di akun TikTok miliknya @zstorm689 ,yang berisi permintaan kepada pemerintah agar status WNI-nya dipulihkan. Satria mengklaim tidak tahu konsekuensi dengan membela Rusia di medan pertempuran bisa mengakibatkan status WNI-nya hilang.