Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Suasana Pulau Onrust, Kepulauan Seribu
Suasana Pulau Onrust, Kepulauan Seribu. (IDN Times/Alya Dwi Achyarini)

Intinya sih...

  • Puisi di makam Maria van de Velde yang menggambarkan kisah hidupnya dan tanggal lahir serta meninggalnya.

  • Orang Belanda sering meninggal karena kondisi alam, termasuk Maria, yang mungkin akibat penyakit tropis atau bunuh diri.

  • Pulau Onrust memiliki banyak fungsi sepanjang sejarahnya, seperti gudang perbekalan, tempat karantina, hingga penjara.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - "Umurnya masih muda, 28 tahun. Masih ayu-ayunya," kata Guide dari Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, UP Museum Kebaharian Jakarta, Rohadi, kepada kami para rombongan turis yang kepalanya mulai membayangkan bagaimana belianya Maria van de Velde yang menyelesaikan kisah hidupnya di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu.

Pada Jumat, 24 Oktober 2025, nama Maria kembali bergema di tengah Pulau Onrust, yang merupakan satu di antara 110 pulau di gugusan pulau Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Di pulau seluas 8,22 hektare itu, terlelap tenang Maria van de Velde, dengan makam batu yang mendekapnya sepanjang abad sejak meninggal pada abad ke-18.

Kisah Maria menarik perhatian telinga dan mata, karena Rosadi mengemasnya dengan begitu romantis. Dia menceritakan, kepergian Maria dilepas dengan kalimat-kalimat puitis yang ditulis seseorang padanya.

Puisi panjang itu terukir di nisan batu makamnya, dengan bahasa Belanda yang sudah menghitam, sama dengan warna batu makam. Namun, cetakan modern puisi itu sudah disematkan di samping makam.

"Ini kata-katanya dalam banget, kayak masih perlu penafsiran, kata ungkapan hati, keglauan, kesedihan dari seseorang untuk Maria dari pasangannya," kata Rosadi.

1. Puisi yang ada di makam Maria

Suasana Pulau Onrust, Kepulauan Seribu. (IDN Times/Alya Dwi Achyarini)

Berikut prasasti puisi yang tertulis di makam Maria:

Maria van de Velde

(1693 - 1721)

Maria van de Velde

Mayatnya dikubur, walaupun ia pantas hidup bertahun-tahun lamanya, seandainya Tuhan berkenan demikian.

Namun rupanya, Jehova menghalangi itu dengan kematian(nya).

Maria hilang, Maria tiada lagi! Bukan! Saya tarik kembali kata itu.

Karena diucapkan tanpa pikir panjang. Maka, semoga kelancanganku langsung didenda!

Kini Maria baru sungguh-sungguh hidup, sejak hidup dekat dengan Tuhannya.

Lahir di Amsterdam tanggal 29 Desember 1693. Meninggal pada tanggal 19 November 1721 di Onrust.

2. Kala itu orang Belanda kerap meninggal karena kondisi alam

Suasana Pulau Onrust, Kepulauan Seribu. (IDN Times/Alya Dwi Achyarini)

Rohadi menceritakan secara umum, orang Belanda, termasuk Maria, meninggal akibat penyakit kondisi alam, tapi secara umum akibat penyakit.

"Penyakit tropis mungkin salah satunya, kayak malaria dan lain-lain, karena mereka gak kuat kondisi seperti itu. Tapi kalau untuk Maria ini, ada yang bilang meninggal gara-gara bunuh diri, dan seterusnya, jadi banyak versi masyarakat seperti itu," kata dia.

Sebentar lagi November, ulang tahunnya 19 November. Di tengah beberapa makam lainnya, ada Maria dan kisahnya yang puitis dari entah siapa yang begitu merindu atau mencintainya, mencurahkan tulisan sepanjang hayat yang kini bisa kita nikmati.

Kini, kisah Maria diperdengarkan lagi pada pengunjung yang datang ke Pulau Onrust, menapaki sejarah di pulau yang dinamakan Onrust. Dalam bahasa Belanda, Onrust bermakna tidak pernah istirahat.

"Biasanya suka ada yang nyekar di sini. Saya gak tahu tujuannya, kadang suka ada yang ngedupa-lah. Ada yang naruh kembang, kadang buah-buahan. Ada buah-buahan yang bagus, kayak bir, anggur, apel, yang begitu. Enak-enak," kata dia.

3. Sejarah Onrust, pulau yang punya banyak fungsi

Suasana Pulau Onrust, Kepulauan Seribu. (IDN Times/Alya Dwi Achyarini)

Pada masa kolonial, Onrust punya banyak fungsi, mulai dari gudang perbekalan, tempat menyimpan rempah, hingga galangan pembuatan atau perbaikan kapal.

Sejarah juga mencatat pulau Onrust dijadikan pulau karantina pada era kolonial, apalagi saat wabah leptospirosis melanda Batavia. Leptospirosis adalah penyakit infeksi bakteri yang ditularkan melalui urine hewan yang terinfeksi, terutama tikus.

Maka rumah karantina di pulau Onrust dibangun seperti panggung, dibatasi besi yang dalamnya hingga satu meter, agar tikus tak bisa menggali atau masuk ke area rumah karantina.

Onrust juga pernah dijadikan lokasi karantina jemaah haji asal Nusantara, usai mereka pulang dari Makkah, Arab Saudi, hingga menjadi penjara.

4. Ada sekitar 52 nisan yang masih tersisa

Suasana Pulau Onrust, Kepulauan Seribu. (IDN Times/Alya Dwi Achyarini)

Namun area makam, kata Rohadi, belum ada dieskavasi pada makam-makam di pulau Onrust. Eskavasi makam adalah penggalian arkeologi sistematis dan terdokumentasi di situs pemakaman untuk meneliti tinggalan sejarah, seperti struktur bangunan, artefak, serta informasi yang tersimpan di bawah tanah.

"Namun, makam di area intinya belum dieskavasi makam ini. Tapi tadinya ini makam sudah sebagian pada agak terpendam. Jadi ini kita coba lurus-lurusin lagi. Dan sebagian sudah kena air," kata dia.

Kompleks pemakaman ini telah berdiri sejak masa kekuasaan VOC di pulau Onrust, sekitar abad ke-17 hingga ke-18. Dari sekitar 52 nisan yang masih tersisa, sebagian besar merupakan makam orang-orang Belanda yang meninggal usia muda akibat penyakit tropis.

Meskipun Pulau Onrust berfungsi sebagai galangan kapal dan benteng pertahanan, diduga pada abad ke-17 hingga ke-18 wilayah ini bukanlah tempat hunian yang sehat. Banyak penduduknya meninggal di usia muda, bahkan sebelum mencapai 40 tahun.

Editorial Team