Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman berjabat tangan dengan putra mendiang Jamal Khasshogi yaitu Salah Khasshogi di istana kerajaan Arab Saudi pada 23 Oktober 2018. Saudi Press Agency

Jakarta, IDN Times - Putra mahkota Kerajaan Saudi, Mohammed bin Salman berjanji akan membawa pelaku pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi ke jalur hukum. Hal itu ia sampaikan di forum bisnis di Riyadh pada Rabu (24/10). 

Ini merupakan kali kedua, Mohammed menyampaikan komentar terkait tewasnya Khashoggi di dalam gedung konsulat jenderal Saudi di Istanbul pada (2/10). Sebelumnya, dalam wawancara dengan stasiun televisi Bloomberg pada (5/10) lalu, Mohammed tidak yakin ia telah tewas. Ia mengikuti narasi di mana jurnalis berusia 59 tahun itu keluar dari gedung konsulat jenderal dalam keadaan hidup. 

"Saya memang mendengar rumor itu (Jamal Khashoggi tewas dibunuh). Yang saya pahami, dia masuk (ke gedung konsulat jenderal) dan keluar dari sana setelah beberapa menit atau satu jam kemudian. Saya tidak yakin," ujar Mohammed seperti dikutip dari stasiun berita BBC pada hari ini. 

Tapi, itu pernyataan lawas. Sebab, sejak (20/10) lalu, Saudi mengubah posisinya dan mengakui warganya tewas terbunuh di dalam gedung konsulat jenderal. Negeri Petro Dollar itu menyebut Khashoggi tewas usai terjadi cek-cok di dalam gedung konsulat jenderal. Cek-cok itu akhirnya berujung ke perkelahian fisik. 

Lalu, apalagi yang disampaikan oleh Mohammed? Sebab, banyak yang mempertanyakan apakah ia akan menepati kalimat tersebut seandainya ia terbukti terlibat. Berbagai pemberitaan telah menuding Mohammed sebagai otak dari pembunuhan jurnalis berusia 59 tahun itu. 

1. Pemerintah Saudi berjanji akan menghukum semua pelaku pembunuhan Jamal Khashoggi

ANTARA FOTO/A News/Handout via REUTERS

Di hadapan para pemimpin negara asing, Mohammed berjanji akan menghukum semua pelaku pembunuhan Khashoggi. Untuk bisa mengungkap hal itu, maka Saudi bekerja sama dengan otoritas Turki. 

Sejauh ini, baik Turki dan Saudi tengah mencari di mana keberadaan jasad Khashoggi. Laporan media yang pro terhadap Pemerintah Turki menyebut jasadnya dimutilasi lalu dibuang di beberapa lokasi. Salah satu lokasi yang diduga terdapat potongan tubuh Khashoggi yakini sumur di dalam area gedung konsulat jenderal Saudi di Istanbul. 

Stasiun berita BBC melaporkan ada dua informasi yang saling bertentangan soal izin penggeledahan sumur. Kantor berita Turki, Anadolu melaporkan Pemerintah Saudi tidak mengizinkan otoritas setempat untuk menggeledah sumur itu. Sementara, stasiun berita NTV malah melaporkan sebaliknya. 

2. Peristiwa pembunuhan Jamal Khashoggi tidak akan membuat hubungan Saudi-Turki memburuk

Instagram.com/Mohammed bin Salman

Hal lain yang disampaikan oleh putra mahkota yakni hubungan bilateral antara Saudi dan Turki tidak akan terpengaruh akibat peristiwa pembunuhan terhadap Jamal Khashoggi. Padahal, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Selasa kemarin telah menyebut tewasnya Khashoggi merupakan sesuatu yang sudah direncanakan jauh-jauh hari. Apalagi, peristiwa itu terjadi di negara yang ia pimpin. 

"Bagi kalian yang mencoba menggunakan isu menyedihkan ini untuk mendorong adanya duri di dalam hubungan antara Saudi dan Turki, maka saya ingin mengirimkan sebuah pesan. Mereka tidak akan mampu melakukan itu, selama ada seorang Raja yakni Raja Salman bin Abdulaziz dan seorang putra mahkota Mohammed bin Salman di Arab Saudi dan Presiden Turki bernama Erdogan," kata Mohammed lagi. 

3. Presiden Trump mengatakan Saudi menggunakan cara berbohong paling buruk

ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria

Sementara, sejak awal Pemerintah Amerika Serikat mengaku tidak yakin dengan penjelasan yang disampaikan oleh sekutu terdekatnya itu di kawasan Timur Tengah. Menurut Presiden Donald Trump, apa yang disampaikan oleh Saudi merupakan cara berbohong yang paling buruk. 

"Mereka memiliki konse awal yang sangat buruk (dalam menutupi pembunuhan ini). Konsep itu dieksekusi dengan cara yang buruk dan ini merupakan cara berbohong yang paling buruk yang pernah ada," kata Trump di Gedung Putih seperti dikutip dari stasiun berita BBC. 

Pemerintah Negeri Paman Sam kemudian bersumpah akan mencabut atau tidak mengabulkan visa kunjungan bagi siapa pun yang diduga terlibat dalam pembunuhan jurnalis Washington Post itu. 

 

Editorial Team