ilustrasi Ilmu Komunikasi (IDN TImes/Arief Rahmat)
Dalam kesempatan itu, Hendry mengatakan, PWI harus kembali ke jati diri sebagaimana diputuskan dalam Kongres di Solo 9 Februari 1946, yakni ikut menjaga kedaulatan negara.
"Dengan demikian maka PWI harus hadir, bersikap, memberi solusi dalam setiap masalah bangsa. Karena PWI bukan sekadar organisasi wartawan tetapi bagian utuh dari Negara Kesatuan Republik Indonesia," ucap Hendry.
Oleh sebab itu, kegiatan pertama yang digelar kepengurusan PWI baru itu ialah merilis penguatan Pers Kebangsaan dan pembangunan Graha Pers Pancasila di Yogyakarta.
“Dalam rapat juga memutuskan untuk membentuk tim kecil penyelaras PDPRT sesuai dengan amanat dari kongres,” kata Hendry.