Jakarta, IDN Times - Media sosial dinilai menjadi jembatan yang signifikan radikalisme terhadap anak muda. Hal itu diungkapkan Pengamat Intelijen dan Keamanan UI, Stanislaus Riyanta saat menanggapi kasus bom bunuh diri di Mapolresta Medan, Sumatera Utara, Rabu pagi (13/11). Menurut dia, tidak ada langkah spesifik untuk memblokir akun-akun radikal tersebut.
"Ini memang dilakukan kelompok yang berafiliasi dengan ISIS. Beda dengan Al-Qaeda yang menyasar Amerika. Sekarang beda. Ini ciri khas ISIS," kata Riyanta dalam acara Mata Najwa di Trans7, Rabu malam.