Pasangan calon presiden dan wakil presiden Pilpres 2019 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Sementara itu, tim ahli Sandiaga Uno, Raditya Putra Pratama, menanggapi adanya desakan agar Sandiaga mundur dari Gerindra lantaran diisukan maju sebagai calon presiden (capres) 2024 mendatang.
Dia menilai, dorongan untuk mundur itu merupakan sesuatu yang wajar dalam dinamika partai politik. Terlebih, majunya Sandiaga sebagai capres hanya isu belaka dan usul dari sejumlah relawan.
"Kalau dinamika dalam partai pasti ada di setiap partai politik. Jadi itu adalah bagian dinamika, ya kita tidak bisa keluar dari dinamika itu sih," ujar Raditya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Senin (12/9/2022).
Lebih lanjut Raditya menegaskan, Sandiaga sebagai kader Gerindra taat pada arahan partai dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
"Namun kembali lagi, Sandi secara tegas menyatakan dia adalah kader Gerindra dan akan selalu setia pada perintah ketua umum dan perintah partai," ujar dia.
Raditya menjelaskan, Sandiaga tidak akan maju sebagai capres 2024 mendatang bila tidak mendapat arahan dari Prabowo.
"Gak (maju capres), kalau misalkan tidak dapat perintah dari Ketua Umum," imbuh Raditya.