Jakarta, IDN Times - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman berhasil menorehkan prestasi akademik. Pada Sabtu, 11 Juni 2022 lalu, ia resmi menyandang gelar doktor dalam program studi ilmu ekonomi di Universitas Trisakti, Jakarta Barat.
Keputusan itu dibacakan oleh Ketua Penguji Sidang sekaligus Rektor Universitas Trisakti, Prof Dr. Ir. Kadarsyah Suryadi.
"Berdasarkan hasil rapat yudisium Sidang Terbuka Promosi Doktoral pada program doktor ilmu ekonomi, dengan mempertimbangkan prestasi, ketekunan, ketelitian, dan kesungguhan serta semangat promovendus dalam menjalankan proses pendidikan, maka dengan ini diputuskan Dudung Abdurachman dinyatakan lulus dengan predikat cum laude. Selanjutnya, kepadanya diberikan hak untuk menyandang gelar doktor, sesuai dengan hak dan kewajiban serta kehormatan yang melekat pada gelar itu," ujar Kadarsyah seperti dikutip dari kantor berita ANTARA pada Senin, (13/6/2022).
Ia mengatakan Dudung merupakan doktor ke-574 dari program studi ilmu ekonomi dan lulusan doktor konsentrasi strategic management yang ke-140 di Universitas Trisakti. Di dalam sidang promosi doktornya, Dudung memaparkan disertasi dengan judul 'Pengaruh Strategic Leadership Style dan Green Human Resource Management terhadap Management Performance Kodam Jaya yang Dimediasi oleh Teamwork Management.'
Berdasarkan penelitian yang dilakukannya, mantan Pangkostrad itu menyimpulkan gaya kepemimpinan strategis dan manajemen SDM yang diinisiasi oleh teamwork atau kerja kolaboratif suatu kelompok mampu meningkatkan performa suatu organisasi.
Dudung menyebut bahwa penerapan lingkungan kerja yang nyaman dari pimpinan terhadap seluruh anggota tim, dalam hal ini prajurit TNI, diklaim bisa menambah kecintaan antara satu prajurit dengan prajurit lainnya.
"Karena dengan membangun lingkungan yang nyaman bagi seluruh prajurit, pada akhirnya akan menumbuhkan kecintaan," kata Dudung.
Di dalam pemaparan disertasinya, Dudung juga menyinggung keputusannya yang menurunkan sejumlah baliho milik eks Front Pembela Islam (FPI). Apa yang ia sampaikan di sana?
